Takdir Kita [ 10 ]

97 87 3
                                    

Silent readers, ah gak suka😭

HAPPY READING
ع˖⁺ ☁⋆ ୭ 🕊.⋆。⋆ ༶ ⋆˙⊹☁♡🦋

Keesokan harinya aku, Jaemin, bunda sama ayah dateng ke rumahnya Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya aku, Jaemin, bunda sama ayah dateng ke rumahnya Jaemin.

Minju gak ikut, dia juga lagi sibuk ngerjain skripsi.

Jaemin lagi beres-beres bajunya dan perlengkapannya sendiri di kamar, sedangkan aku, bunda sama ayah lagi duduk di sofa ruang tamu, ada om Jaehsuk sama tante Yuji juga. Mereka ngobrol banyak, kalo aku sih paling jawab pertanyaan-pertanyaan sedikit dari tante Yuji.

"Oh ya, nak. Nanti mau dicariin pembantu?" tanya tante Yuji.

Aku geleng-geleng kepala. "Em, gak usah... Aku bisa beres-beres rumah sendiri kalo nanti Jaemin mulai kerja kok." jawabku.

Pikirku buat apa ada pembantu, aku juga bisa sendiri kok ngurus rumah. Lagian belum punya anak juga.

Tante Yuji ngangguk. "Iya sudah kalo begitu, tapi kalo kamu kecapekan gimana buat ngurus rumah sendirian?"

"Kan ada aku bun," cela Jaemin yang dateng sambil bawa 2 koper miliknya.

"Nana bisa bantu Nara ngurus rumah kok, lagian Nana pengin berduaan aja di rumah nanti." sambungnya.

"Haha, iya udah biar di rumah berduaan aja jangan ada pembantu ya." sahut om Jaehsuk yang ketawa kecil.

"Nana? Kok Nana sih nak?" tanya tante Yuji yang bingung.

"Nana itu panggilan sayang dari Nara buat aku, bun." jawab Jaemin, lalu aku nyengir aja pas Jaemin bilang begitu.

"Oalah, iyaya." ucap tante Yuji.

"Yuk berangkat, Ra." ajak Jaemin yang udah siap mau pindahan.

"Oh iya, ayo." sahutku, aku bangkit berdiri dari sofa yang disusuli sama bunda dan ayah.

Om Jaehsuk ngasih kunci rumah baru yang dibelinya buat Jaemin dan aku. Jaemin pun menerimanya.

"Makasih ya yah, bun." ucap Jaemin yang kemudian memeluk kedua orang tuanya.

"Sama-sama nak, nanti kamu yang nurut sama Nara ya." ucap om Jaehsuk sembari menoleh ke arahku.

"Ibadah yang rajin juga." ucap tante Yuji, lalu Jaemin mengacungkan jempolnya.

"Kita perlu nganter kalian gak?" tanya om Jaehsuk.

Jaemin geleng cepet. "Gak usah ayah, aku sama Nara aja yang ke sana langsung." jawabnya.

"Iya, om. Biar aku sama Jaemin aja." sambungku.

"Baiklah." sahut om Jaehsuk.

Kemudian aku sama Jaemin berpamitan pada bunda, ayah, tante Yuji dan om Jaehsuk buat pergi.

Takdir Kita ; Jaemin (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang