Part 4

504 62 11
                                    


Happy Reading :)

Seulgi mengotak-atik handphonenya untuk mencari nomor yang bisa ia telpon. Sambil berlari dari kejaran Jimin dan Jungkook, Seulgi berhasil mendapat nomor Chanyeol.

"Yeol, cepat jemput gue di jembatan sungai Han!" Teriak Seulgi dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Tunggu gue, kebetulan gue sekitar situ sekarang" jawab Chanyeol di seberang sana.

Seulgi pun memutuskan sambungan telponnya, ia tetap berlari menyusuri panjangnya jembatan sungai Han. Mengapa Seulgi bisa kembali ke sungai Han? Padahal dia sudah cukup jauh berlari meninggalkan sungai Han, tapi pada kenyataannya dia tetap kembali kan? Seperti cinta seseorang, jika kamu tempat singgah pertamanya maka kamu akan tetap menjadi tempat utamanya. Kata temen gue sih gitu🗿

Tidak begitu lama setelah menelpon Chanyeol, kini Chanyeol sudah datang menggunakan motor sportnya. Dia dengan segera menyuruh Seulgi untuk naik ke motor. Dengan gerakan cepat, Seulgi sudah berada di motor Chanyeol. Chanyeol pun segera mungkin menancapkan gasnya untuk pergi dari sana. Jimin dan Jungkook berhenti dan memegang kedua lututnya karena kehabisan nafas, benar-benar sial mereka berdua.

Disisi lain Wendy menuruni anak tangga yang berbentuk lingkaran itu dari rooftop gudang menuju jalan raya yang berada di bawah. Dengan keringat yang sudah membasahi pakaiannya, Wendy malah membuka baju kaosnya itu sambil berlari dan membuangnya ke sembarang tempat. Kini Wendy hanya memakai bra dan juga celana jogger panjangnya sambil berlari. Suga hanya melototkan matanya walaupun mengetahui jika Wendy itu berbatang seperti dirinya.

Waktu yang pas, untuk Wendy yang cantik, eh tampan, eh gimana? D.O lewat dengan motor orang yang ia gunakan. Dengan cepat D.O memanggil Wendy untuk naik ke motor, Wendy pun loncat ke motor D.O tanpa perlu motor itu berhenti. Sedikit ekstrim, tapi itu tantangan menurut Wendy.

Mereka semua jalan menuju basecamp untuk istirahat karena menghindari anak Bangtan. Jika pada umumnya basecamp itu sederhana atau bisa di bilang kecil, tapi berbeda dengan para sultan ini. Basecamp mereka seperti istana, bahkan tidak terlihat seperti basecamp.

Orang pertama yang sampai di basecamp, ternyata itu Seulgi dan Chanyeol. Chanyeol pun memarkirkan motornya tepat di depan teras basecamp itu atau bisa juga dibilang mansion karena terlalu besar. Seulgi turun dari motor Chanyeol dan langsung membaringkan dirinya di teras basecamp itu dengan nafas yang masih terengah-engah dengan pakaian yang basah. Ia melepaskan topeng kulitnya itu lalu menyuruh penjaga basecamp membuangnya ke tempat sampah.

Chanyeol duduk dengan kaki kanan yang di tekuk dan kaki kirinya yang lurus. Dia memperhatikan Seulgi yang mengambil oksigen sebanyak-banyaknya karena sesak sehabis berlari, dia pun tersenyum karena melihat keringat Seulgi yang seperti habis berenang di kolam.

Tidak lama beberapa orang wanita keluar dari dalam basecamp, Seulgi pun langsung mendudukkan dirinya dari baring-baringnya untuk melihat wanita-wanita itu yang sedang tersenyum kearahnya. Chanyeol pun ikut menatap wanita yang masih setia berdiri di depan pintu masuk basecamp. Hanya satu yang Chanyeol kenal menurutnya, di sana terdapat Jennie kekasih dari Rosé.

"Kamu kenapa bisa keringetan begitu Seul?" Tanya Jennie heran mendapat Seulgi yang ada di teras.

"Mmm... I-itu..." Seulgi belum sempat menjawab karena tiba-tiba perhatian mereka menuju ke arah Wendy dan D.O yang baru masuk basecamp. Sama dengan Chanyeol, D.O memarkirkan motornya di depan teras.

Tanpa mempedulikan tatapan para wanita-wanita cantik dan juga Seulgi serta Chanyeol yang ada di sana. Wendy dengan mata terpejamnya membaringkan tubuhnya di atas dinginnya lantai dengan posisi terlentang dan kedua tangan yang direntangkan.

STRATEGI MAFIA [CHAELISA X CHAENNIE]Kde žijí příběhy. Začni objevovat