6

59 5 6
                                    

George merasa lega

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

George merasa lega. Kunjungan pertamanya ke rumah Regina berjalan lancar. Sekarang, dia bisa pergi menemui Dalton dan membicarakan harga yang pantas dengan Devina. Siapa tau request tambahannya bisa dinego tipis-tipis.

"Selamat malam, Tuan-tuan!" Wanita anggun berlesung menyapa dua lelaki yang menunggunya. "Omong-omong kalian mau bicara apa?"

Dalton dan George saling menatap. Mereka berperang mata dalam diam. Menyoalkan siapa yang bicara dulu pada Devina.

"Kalau tatapan-tatapannya masih lama, aku mau pulang dulu Tuan," sentak Devina.

"Sebentar, Dev!"

Dalton berhasil menggagalkan aksi Devina mengangkat tali tasnya di bahu. Wanita itu duduk kembali dengan nyaman. Ia pun menatap Dalton. Menunggu dengan sabar kata-kata keluar dari mulutnya.

"Tuan Dalton langsung mulai saja," seru Devina mempersilahkan.

"Tapi... kita pesan minum dan makan dulu aja. Garing 'kan kalau tidak ada suguhan di meja."

George memanggil pelayan. Dia sengaja membiarkan Devina memesan lebih dulu. Dengan begitu dia bisa punya waktu tambahan untuk Dalton menarik nafas.

"Aku pesan squash lemonade with sprinkle water," sang pelayan mengangguk. "Bagaimana dengan Tuan-Tuan sekalian?"

"Sama," putus George. "With sprinkle water."

Karena buku menu sudah diambil dan pesanan mereka sudah dicatat, sekarang waktu yang tepat untuk Dalton bicara. Sedari tadi pembicaraan ditunda-tunda, Devina mulai curiga dengan mereka berdua.

"Langsung saja Tuan-Tuan. Kalian mau bicara apa?"

"Kami mau mengajukan syarat tanbahan, Dev," Dalton akhirnya memberanikan diri bicara padanya. Meski ada keringat yang sesekali dia seka di dahinya.

"Syarat? Tapi kita bertiga tidak membicarakannya di awal."

"Aku tau. Ini mendadak dan aku benar-benar berharap syarat ini disetujui." George berdiri mengambil gelas lemonade dari nampan pelayan. Dia rela menyajikan minuman itu seperti pelayan agar misinya tercapai. "Silahkan diminum!"

 "Silahkan diminum!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Settle Take A BreatherWhere stories live. Discover now