H-30: Batalin aja ya?

543 36 0
                                    

You call me crazy, so what?
Cause I can’t control myself
In front of you
Everything becomes out of control
It feels like everything is going to explode
Cause I can’t control myself

-Taeyeon, Can't control myself-

RIRIN POV

Aku dan Babas sudah berpacaran sejak umur enam belas tahun. Dan akhirnya di bulan depan, kami akan menikah.

Babas dan aku sama-sama orang sibuk. Dia sebagai pengusaha dan aku sebagai aktris membuat kami susah untuk bertemu.

Selama lima tahun ini, kami sepakat untuk selalu bertemu pada hari senin malam. Kenapa tidak pada hari minggu? Ah, kami sepakat kalau hari minggu itu adalah jadwal istirahat.

Namun, sesekali kami masih bertemu diluar jadwal itu. Seperti acara keluarga atau acara perusahaan, kadang juga tidak sengaja bertemu.

Sebenarnya, aku sadar bahwa hubunganku dengan Babas sangat tidak biasa. Aku sudah tau dari dulu kalau Babas adalah playboy kelas kakap.

Sekretaris, anak magang, rekan kerja, hingga istri kolega bisnisnya pun pernah ia pacari. Aku sudah tau perselingkuhannya sejak lama, tapi selalu tutup mata.

Aku merasa Babas selingkuh hanya sebagai pengalihan, karena pada akhirnya Babas akan memutuskan mereka dan kembali padaku.

Selama ini selalu begitu, jadi aku tak perlu risau kan?

Tapi kali ini, aku sedikit takut. Selingkuhan Babas kali ini sepertinya istimewa. Menurut laporan dari orang kepercayaanku, Babas sudah menjalin hubungan dengan gadis bernama Brie lebih dari setahun.

Itu rekor terlamanya, biasanya Babas tidak pernah menjalin hubungan lebih dari satu bulan. Aku melihat foto yang Mey kirimkan kepadaku via Whatsapp.

Disana Babas dan Brie saling bergandengan dengan latar belakang menara Eiffel.

Brie sangat cantik, wajahnya campuran Iran dan Rusia. Brie juga lebih muda dariku, dua puluh tiga tahun. Pendidikannya juga lebih mentereng dibandingkan aku, dia lulusan luar negeri.

Brie bahkan sudah membeli rumah persis disamping rumah Babas. Mereka rutin bertemu setiap hari. Bandingkan saja denganku, kekasih tiga belas tahunnya yang hanya ditemui di hari senin malam.

Ah, nasibku sungguh malang!

Di tengah lamunanku, ada suara yang mengaggetkan. Suara berat yang sangat aku kenal.

"Maaf aku telat, tadi ada beberapa berkas yang aku harus periksa dulu," kata Babas dengan santai tanpa nada bersalah.

Ah, dia memang selalu begitu. Telat bahkan tidak hadir sekalian. Baginya jadwal kencan kami hanya formalitas untuk menjaga hubungan.

Kenapa dihubungan ini hanya aku ya yang berusaha? Babas seperti tidak punya usaha sama sekali untuk mempertahankan hubungan kami.

Bagaimana nasib pernikahan kami nanti?

"Iya nggak apa-apa. Itu udah aku pesenin makanan kesukaan kamu. Langsung dimakan aja, kamu laperkan? Belum makan malam?" kataku dengan lembut.

Kami sedang ada di restauran mewah yang selalu menjadi tempat favorit kami berdua. Setiap senin malam kami selalu janjian untuk bertemu disini.

Sebenarnya bukan karena aku suka makanan di sini, kalau boleh jujur bahkan aku benci masakan italia. Aku terpaksa, karena restauran ini yang paling dekat dengan kantor Babas.

Mempersingkat waktu katanya, padahal jarak restauran ini dan rumahku sangat jauh. Dan akhirnya pun, Babas tetap telat seperti sekarang.

Ah, lagi-lagi aku yang berjuang sendiri. Mirisnya!

One Month Notice [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang