6

1.2K 139 13
                                    


Sebelumnya

.

.

Renjun menatap datar pada ponsel yang sekarang sudah hancur tidak berbentuk setelah ia membaca pesan dari adek barunya.

Lagi dan lagi adek barunya itu melanggar perjanjian yang telah mereka sebelumnya sepakati bersama, namun dengan mudahnya di abaikan oleh Jisung.

"Apa kita harus membawanya paksa kesini, aku pikir dia memang perlu sedikit paksaan agar mengerti?"kata Mark sambil meneguk habis anggur dalam gelas yang dia bawa.

"Tidak Bang, Jisung berkata kalau dia sedang menemani bundanya yang sendirian dirumah sekarang"jelas Renjun

Sekarang ini mereka berdua sedang berada di markas mereka, hanya berdua. Dia sedikit berbohong pada Jisung tadi.

Karna yang lain sedang mengurus urusan pribadi mereka masing-masing.

"Baiklah untuk kali ini Abang akan percaya tapi jika adek baru kita itu ternyata membohongi kita, aku sendiri yang akan turun tangan"ucap Mark menatap tajam ke depan.

Renjun hanya menanggapi Abang sekaligus sahabatnya itu dengan anggukan kepala.

"BANGGGG"teriak seorang pemuda pemilik suara yang mirip lumba-lumba hanya saat bersama sahabatnya.

"Cikkh dasarr anak itu"ucap Renjun menutup telinganya agar tidak sakit.

"Bang, mau ikut gak ke arena? Ada yang bilang ni orang nggak pernah kalah sekalipun sama lawannya, jiwa Chenle terpanggil untuk itu, gimana?ajak Chenle yang sebelumnya menduduki dirinya di samping Renjun.

"Gue yang bakalan turun, mood gue butuh pelampiasan"ucap Renjun sambil memijit ujung hidung nya.

"Kenapa Bang? Adek nggak jadi ke sini ya?"tanya Chenle.

"Hmmm"jawab Renjun datar membuat raut wajah Chenle ikut datar karna mengetahui Jisung mengabaikan mereka.

"Aku akan membawa dia kesini sekarang juga"ucap Chenle hendak melangkah pergi.

"Tunggu Chenle, Jisung berkata bahwa dia tidak bisa meninggalkan rumah karna harus menemani Bundanya yang sendirian"cegah Renjun.

"Tapi yang ku dengar Jisung juga punya dua saudara lagi bukan, tapi kenapa harus Jisung yang menemani bundanya kenapa tidak yang lain?"protes Chenle

"Kita tanyakan itu besok saat bertemu Jisung disekolah, sekarang apa kau jadi mengajakku ke arena mood ku sedang bagus untuk balapan"ucap Renjun mengingatkan lalu beranjak menuju kamarnya.

"Baiklah dan sepertinya Bang Jeno juga disana, kita kesana sekarang, kau juga ikut Bang"ucap Chenle sambil mendudukkan dirinya di sofa.

"Tidak aku akan disini saja"jawab Mark.

.

.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Renjun dan Chenle sampai ditempat yang akan menjadi arena balap malam ini.

Gemerlap lampu serta alunan musik yang keras membuat mood Renjun yang buruk menjadi lebih buruk ditambah dengan beberapa penampilan wanita wanita yang kekurangan bahan.

Orang-orang yang menari mengikuti alunan musik yang mengalun dibawakan oleh DJ wanita seksi sejenak berhenti saat melihat kedatangan Renjun dan Chenle.

"Haiii brooo"

Sapa seseorang menepuk bahu Renjun dan Chenle bersamaan.

"Dimana Jeno, Felix?"tanya Renjun singkat.

"Seperti biasa selalu tanpa basa-basi, okeeee, dia disana"tunjuk Felix pada Jeno yang sedang duduk diatas kuda besi milik nya.

ParkJisung2Where stories live. Discover now