13

1.1K 127 12
                                    


Jisung perlahan membuka kedua matanya saat merasa terusik karna seseorang mencium pipinya terus menerus sampai terasa basah.

Jisung berusaha menarik selimutnya lebih tinggi mencoba menghindari orang itu,, karna jika boleh jujur Jisung masih sangat mengantuk dan sangat malas untuk membuka matanya.

"Cil ayo bangun,, katanya mau masuk sekolah"ujar orang tersebut.

"Eunghhh gue masih ngantuk anjirrrr"ucap Jisung tanpa sadar lalu dengan mudah menarik kembali selimutnya melanjutkan kembali tidurnya yang terganggu.

Namun seakan keberuntungan tidak berpihak padanya,, seseorang yang sejak tadi mengganggu tidur Jisung seketika bergerak untuk lebih menaiki ranjang lalu mengukung badan Jisung dibawahnya dengan meletakan kedua tangannya di sisi kepala Jisung guna menahan tubuhnya.

"Apa kau lupa dengan siapa kau berbicara Park Jisung"ucap orang itu datar namun penuh penekanan.

Mendengar kalimat tersebut mau tidak mau akhirnya Jisung kembali membuka mata dan mendapati Haechan sedang mengukungnya dengan ekspresi wajah datar dan tidak bersahabat.

"Pa pagi Abang,, Jisung sudah ba bangun kok hehehhe aa awass Bang,, Jisung mau pergi mandi dulu"ucap Jisung dengan senyum gummy nya bertujuan meluluhkan Haechan yang dapat Jisung yakini sedang kesal karna mendengar perkataan tanpa sadar Jisung tadi.

"Awass Bang"ucap Jisung lagi sambil mendorong bahu Haechan agar menyingkir.

Tapi bukannya menyingkir Haechan malah menarik tangan Jisung menahannya ke samping lalu mendekatkan tubuhnya lebih rendah ke badan Jisung.

Menyembunyikan wajah nya diceruk leher Jisung,, menghirup rakus aroma yang membuat nya nyaman dari tubuh Jisung.

Haechan yang merasa sangat nyaman memberanikan diri mengecup sedikit leher putih mulus Jisung tanpa gigitan sedikitpun,, semua itu karna Haechan cukup sadar bahwa mereka sebentar lagi akan masuk sekolah,, dan tidak mungkin ia meninggalkan jejak seperti Renjun dulu.

"Mandilah kami menunggumu dibawah"ucap Haechan tersenyum singkat lalu bangkit meninggalkan Jisung yang sedang mengatur jantungnya.

"Senam jantung gua setiap hari anjir"ucap Jisung lalu beranjak menuju kamar mandi.

.

.

.

Bel sekolah baru saja berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai.
Para siswa mulai berdatangan memasuki kelas lalu menduduki bangku mereka masing-masing.

Terlihat dibangku paling belakang Jisung nampak berfokus pada buku fisika miliknya sedang mengerjakan tugas PR yang ternyata harus dikumpulkan saat jam pertama pembelajaran.

Ini semua karna Chenle tidak memberitahu Jisung tugas dan bab apa saja yang sudah di kerjakan atau diberikan saat ia dirawat kemarin.

Berbeda dengan Jisung yang nampak serius dengan soal-soal fisika, Chenle yang sekarang menjadi teman sebangkunya tampak menikmati pemandangan yang ada dihadapannya itu.

Jisung dengan wajah serius, ditambah poni yang menjuntai diatas perban juga kacamata bulat yang bertengger di hidung mancungnya menambah kesan manis, imut, dan cantik di mata seorang Zhong Chenle.

"Kenapa kau hanya diam saja, kau bahkan juga belum mengerjakan PR mu kan?"tanya Jisung saat menyadari teman sebangkunya itu terlihat sangat santai.

Chenle tersenyum singkat lalu mencium pipi kanan Jisung cepat.

"Memang kenapa kalau Abang belum mengerjakan tugas?"tanya balik Chenle.

Plakk

Jisung yang kaget langsung memukul lengan kiri Chenle lumayan keras hingga membuat teman-teman sekelasnya melihat kearah mereka.

ParkJisung2Where stories live. Discover now