Chapter 21 : 再統

44 28 2
                                    

Matthew sempat merasa ini adalah akhir dari hidupnya, ketika lelaki yang Izumi sebut sebagai Itachi itu mendadak saja lenyap dan muncul tepat di hadapannya. Tubuhnya yang luruh karena kehabisan energi, nyaris tidak memiliki kekuatan lagi untuk berdiri.

Namun, Matthew tidak punya pilihan. Ia lebih memilih bangkit dengan memaksakan kedua kakinya, daripada harus menunggu sang pemilik mata semerah darah itu melakukan hal yang lebih buruk.

Rasanya ... kini seperti ia sedang berkaca.

Hanya saja, Matthew sadar. Setajam apa pun tatapan yang pernah dia berikan kepada orang lain, tidak sekalipun Matthew pernah memandang lawan bicaranya dengan cara semenusuk yang lelaki vampire itu lakukan.

Matt merinding.

Jika nanti ia bertemu dengan hantu Bloody Marry sungguhan, apakah rasanya akan semenakutkan sekarang?

"Sudah selesai dengan pikiran konyolmu?"

"Tid—APA?!" Matthew tersentak, apa yang baru saja lelaki aneh ini bicarakan?

"Menyingkirlah. Biarkan aku masuk dan bertemu dengan dua orang di dalam sana dengan cara baik-baik."

Dahi Matt mengernyit dalam. Apa dia baru saja diancam? Lelaki itu bahkan nyaris menyerobot masuk, andai ia tidak buru-buru mencekal lengannya.

"Jangan asal masuk, siapa pun kau, ini tetap rumahku. Wilayahku." Matt berusaha menekan kata terakhirnya. "Lagipula, dari mana kau bisa tahu bahwa ada orang lain selain aku dan gadis tadi?"

"Kurasa telingamu tidak tuli dan bisa mendengar jelas suara pecahan yang nyaring." Matt bergeming, tentu dia bisa mendengar jelas suara pecahan guci dari dalam mansion-nya. "Bukankah... kau sudah diberitahu oleh mereka? Apa aku salah?"

Matthew tahu, sebagai agen polisi yang sering menghadapi banyak situasi berbahaya, harusnya ia tidak boleh gampang diintimidasi oleh lawan. Namun, lelaki yang sedang menatapnya kini berbeda. Bahkan, yang disebut-sebut sebagai Itachi Uchiha itu berani membunuh orang hanya demi mengeyangkan dahaganya alih-alih untuk melindungi diri dari serangan musuh.

Jika disamakan dengan psychopath, Matt tidak akan ragu lagi mengiyakan perbandingan keduanya.

Atau, justru... lelaki itu lebih parah?

"Sudah kubilang, hentikan pemikiran konyolmu."

Telinga Matt serasa berasap. Dengan kaku, melepas lengan Itachi dari cengkeraman. Membiarkan lelaki itu berlalu usai mendengus pelan. Satu hal yang masih tidak bisa Matt pahami, bagaimana mungkin lelaki aneh itu mampu membaca pikirannya?

* b • a *

Shisui terluka parah.

Itachi tidak pernah mengira akan dipertemukan kembali dengan sahabatnya dalam kondisi seburuk ini. Apa yang sudah terjadi sebenarnya? Chakra mantan Ketua Anbu itu bahkan terasa lemah sekali.

Apa saja yang sudah Shisui dan Izumi alami, selama ia tidak ada?

"Kau hanya akan berdiri di sana?"

Itachi memilih diam. Hanya saja, langkahnya yang sempat tertahan di pintu, kembali bergerak. Semakin dalam memasuki kamar, hingga ia bisa melihat jelas keadaan Shisui yang dibantu Izumi untuk berbaring.

"Akhirnya kau datang." Suara pelan mantan Ketua Anbu itu terdengar lemah, sorot matanya dipenuhi kelegaan dengan senyum tipis yang terulas.

"Chakra-mu lemah sekali." Perkataan Itachi terdengar penuh ironi.

Izumi mendengus malas. "Kau kira, karena siapa dia jadi begini?"

"Baiklah, maaf. Salahku yang terlambat menjemput kalian."

𝐵𝑙𝑜𝑜𝑑𝑦 𝐴𝑛𝑖𝑚𝑜𝑠𝑖𝑡𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang