58. Lebih baik mati

2.7K 461 42
                                    

Update lagi guys! Siapa yang nungguin?

Menjelang ending season 1 nih. Yang mau baca cepat bisa ke Karyakarsa ya, sudah update season 2 sampai bab 30 loh 😚 sudah ada bab baru juga ya❤️




Pengakuan diam-diam Kristal di telepon memaksaku untuk kembali membuka kenangan menyedihkan yang tak ingin aku ingat lagi. Kenangan 9 tahun silam yang sudah aku kuburu mendadak terbuka ketika kenangan itu diungkit kembali tanpa aku inginkan.

Ya, aku masih sangat ingat kenangan pahit itu. Kenangan di mana untuk pertama aku jatuh cinta kepada seorang pria. Sayangnya, dia bukan hanya menolak cintaku. Sebelum mengatakan kalau dia tak mencintaiku, kami sempat berpacaran beberapa minggu. Dan itu dia lakukan karena hanya karena sedang bosan. Dia bilang dia tak mencintaiku, hanya menjadikanku hiburan di kala dia sedang bosan.

"Awalnya aku juga gak mau sih. Tapi teman-temanku maksa. Katanya lumayan, kamu bisa dimanfaatin. Tapi aku sudah muak, aku gak bisa terus-terusan kamu tempeli kayak lintah. Jadi sekarang kita putus."

Aku masih ingat dengan jelas kalimat menyakitkan itu. Dia mengatakannya tanpa beban. Bahkan aku masih ingat wajah jijiknya ketika melihatku. Ya, dia Sadwa. Pria yang sekarang adalah kekasihku.

"Bajingan!"

Aku marah. Aku merasa dibodohi untuk yang kedua kalinya. Kenapa aku tidak sadar kalau Sadwa sekarang dan yang di masa lalu adalah Sadwa yang sama? Kenapa aku tak ingat wajahnya? Kenapa!

Aku mengusap-usap wajahku gusar. Betapa menyedihkannya hidupku ini. dulu aku dipermainkan sampai mentalku jatuh. Sekarang aku juga kembali dipermainkan. Dan sialnya dipermainkan oleh orang yang sama.

Jadi alasan kenapa tiba-tiba Sadwa bersikap baik dan menginginkan aku menjadi kekasihnya dalam jangka waktu satu bulan ini. karena dia merasa bersalah atas kesalahannya di masa lalu? Apa? Merasa bersalah?

"Menggelikan."

Benar atau pun tidak itu alasannya. Tetap saja dia sudah membodohiku. Jadi selama ini perhatiannya hanya Sandiwara saja? Dia bersikap baik kepadaku karena sudah tahu siapa aku?

Masih ingat dengan jelas pertemuan pertama kami saat itu. Sadwa sangat menyebalkan juga tak begitu memikirkanku. Dan dengan tiba-tiba sikapnya berubah. Kenapa aku tak mencurigainya? Kenapa aku malah membiarkan semuanya berjalan tanpa tahu maksud dan niatan Sadwa ingin menjadi kekasihku yang notabennya bekas wanita yang menjual tubuh kepadanya?

"Bodoh. Aku benar-benar bodoh. Bahkan sampai sekarangpun, dengan mudahnya Sadwa mempermainkanku. Dia pasti berpikir kalau aku wanita murahan. Semurah itu sampai bisa mempercayainya."

Aku menangis. Hatiku sakit meski sudah beberapa kali aku berusaha untuk mengabaikannya. Aku tetap tak bisa menahan ini, rasa sakitnya menjadi berlipat ganda saat tahu fakta bahwa selama ini aku hanya menjadi boneka mainannya. Dari dulu sampai sekarang. Apa aku memang pantas dipermainkan?

Bahkan bukan hanya kenangan dari Sadwa saja yang terbuka. Kenangan indah bersama keluargaku pun kembali berputar seperti kaset rusak. Tiga hari setelah Sadwa menolakku, Tuhan merenggut semua keluargaku juga. Benar-benar menyedihkan.

Apa Tuhan tak suka aku bahagia? Sekarang aku tak punya siapa-siapa. Tak ada Ibu, Ayah bahkan Kakakku. Nenek pun sudah pergi meninggalkanku. Apa yang harus aku pertahankan lagi? Untuk apa lagi aku hidup? Aku bahkan sudah tak punya harga diri. Tak akan ada pria yang mau dengan wanita kotor sepertiku.

"Apa aku harus mati saja?"

Aku sudah tak bisa berpikir jernih lagi. Bisikkan di telingaku seakan setuju dengan pertanyaanku barusan. Tidak ada gunanya juga aku hidup di dunia ini. tidak akan ada yang merasa kehilangan sekalipun aku mati.

TerikatWhere stories live. Discover now