06 | Said Love

1.2K 163 65
                                    

Baru saja Suga mencekal kuat kedua paha Hanzey dan hendak menghisap apa yang menggiurkan disana, tapi mendadak ia mengingat kalau tujuannya adalah membuat gadis itu jatuh cinta, bukan menodainya dengan cara brengek seperti ini, ia akan melanggar sumpah dirinya sendiri untuk tidak menyentuh gadis itu kalau tidak diizinkan

Ia tidak bisa melakukan tindakan yang akan membuat sang gadis semakin membencinya dan merasa kotor, walaupun pasti gadis itu sudah membencinya sekarang

Ia tak ingin hanya satu kepuasan yang ia peroleh akan menyebabkan kehilangan gadis itu untuk waktu yang lebih lama

Suga menghela nafas kasar, ia hanya mengecup paha luar Hanzey, lalu berjalan semakin mendekati wajah cantik yang terlihat marah sekaligus gemetar itu, pipinya penuh air mata, dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya, peluh-peluh menetes lantaran tergulung rasa takut yang luar biasa, ia bisa melihat itu dengan jelas

Bahwa gadis yang ia cintai sedang ketakutan dengan sarat kebencian padanya

Suga memilih mendaratkan ciuman di kening Hanzey walaupun gadis itu memberontak sekuat yang ia bisa, namun ia tetap berhasil mendaratkan bibirnya di kepala sang gadis karena menargetkan kening cukup sulit, kemudian ia melepaskan ikatan-ikatan tersebut, tak perduli dengan segala umpatan yang dilayangkan gadisnya, semakin ia menyakiti Hanzey semakin sakit pula rongga di dadanya

Sesaat setelah dilepaskan gadis itu melempar vas yang ada diatas nakas sebagai lampiasan kemarahannya, vas kaca itu menghantam punggung Suga yang berjalan menuju pintu keluar

Ia hanya diam saja karena jelas hantaman benda itu tidak sakit samasekali, sempat ia menghentikan langkah kakinya, menghela nafas sejenak untuk mengatur emosi, lalu berjalan keluar

"Bersihkan pecahan vas di kamarku, jangan sampai satu saja serpihannya melukai kakinya, akan aku penggal kepalamu" ucapnya pada satu pesuruh yang baru datang

Katakan saja Suga sekarang memang membutuhkan tukang masak dan bersih-bersih selama ada gadisnya disana, namun tetap saja mereka semua yang bekerja di Maltba adalah orang-orang yang dapat ia percaya

Suga mengambil minuman alkohol untuk mentralkan emosinya, lalu masuk keruangan kerjanya, dan disusul oleh Paolo

"Sir, aliansi diadakan di Bukares sepertinya kita tidak bisa mengulur waktu lebih lama, bagaimanapun aliansi harus tetap berjalan, mereka tidak akan memulai jika anda tidak hadir"

"Siapkan helikopter"

"Baik sir"

Sekarang ia masih tidak bisa berfikir jernih, bayangan ketakutan gadis itu benar-benar menyayat hatinya, tidak ia sangka akan lepas kendali hanya dengan sedikit pemberontakan, tidak mudah mengatasi emosi dalam dirinya akhir-akhir ini, saat ambisi yang ia miliki tidak berjalan sesuai perkiraan

Suga meneguk whiskey dengan kasar sampai menetes ke dagunya, kemudian Paolo kembali keruangan dan memberitahu bahwa..

"Sepuluh menit lagi sir, Kath juga sudah dekat"

"Saya membawa kabar, politisi Budapest mendeklarasikan sebagian wilayah timur adalah wilayah teritorial yang tidak bisa disentuh oleh siapapun untuk saat ini kecuali kepentingan politik antarnegara, sedangkan pemasok heroin, dan opium dari gramostas sebagian besar bertransaksi di wilayah tersebut, sir" Paolo menyambung obrolan yang sempat tertunda

"Nanti kita bahas di aliansi, bagaimana perluasan tanah untuk tanaman ganjaku di myanmar?"

"Untuk perluasan berjalan dengan baik tapi kabarnya ada tangan lain yang sengaja mengambil limbah ganja untuk diecer di Philadelphia, saya sedang menyelidiki para tikus ini sir, kemungkinan besar mereka adalah yang memiliki akses keluar masuk tempat produksi"

Raped In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang