44 | Early household life

878 166 172
                                    

Hanzey tertidur pulas setelah lengannya dielus-elus oleh sang suami atas permintaannya, kini Suga, Barzini, Paolo dan Gromaz tengah dalam situasi tegang di ruang keluarga, Ibu Estora, Moura dan putrinya pun kini merasa cemas

"Aku ingin membatalkan rencana penyerahan pelabuhan Ceko, kesepakatan itu sudah hilang saat kau membuat istriku menangis"

"Tidak bisa seperti itu, hey bung, kenapa berlebihan sekali, perempuan memang suka begitu, jadi jangan diambil pusing"

"Kau melukai hati istriku dengan mulut kotormu itu Gromaz"

"Astaga hanya karena wanita kau membatalkan bisnis kita, kau memang laki-laki budak cinta, Corleon Suga" Barzini berdigik melihat kemarahan dari anak angkatnya itu, walaupun Gromaz juga merupakan kerabat, tapi untuk urusan ini Barzini tidak bisa membelanya

"Kau membuatku semakin yakin untuk tidak menyerahkan pelabuan Ceko padamu"

Gromaz juga tak kalah emosi, ia langsung berdiri dan beranjak meninggalkan ketiga pria yang masih duduk santai tersebut, sembari ia mendumal

"Huh, anak bau kencur beraninya mempermainkanku, ayo Moura, kita pulang! tidak ada gunanya menjalin hubungan ini, dan untukmu Barzini, ini kah anak yang kau pimpin itu, tidak punya sopan santun!"

Barzini hanya diam, tetapi pria paruh baya itu meneliti wajah sang anak emas, ia sudah paham kalau Suga bersikap tenang, itu artinya, ia sudah merencanakan sesuatu

"Katakan padaku apa yang harus aku lakukan pada kudanil peot itu, signore?"

"Paolo" Barzini menyela sang putra agar suasana tak bertambah runyam

"Siapkan penerbangan first class, aku dan Hanzey akan kembali ke Milan sekarang juga"

"Suga" panggil Barzini sembari menepuk pundak sang anak emasnya

"Aku mengizinkanmu melakukan apapun, tapi ingat, jangan sampai ada kesalahan, Gromaz memang patut diberikan pelajaran atas ucapannya, bagaimana dengan keadaan istrimu sekarang? apa dia masih bersedih?"

"Dia sudah tidur, aku tak suka melihat cara Gromaz melukai hati istriku dengan bicara omong kosong seolah-olah aku akan tertarik pada putrinya, aku hanya ingin menjadi suami yang akan menjadikan istriku satu-satunya wanita dalam hidupku, sepertimu papa"

"Bagus, itu keputusan yang bijak nak, walaupun kukang landuk Estora sering membuatku pusing, aku sangat mencintainya, akupun akan melakukan hal yang sama ketika istriku terluka, ku harap kau tak pernah lelah menjalani tugas sebagai seorang suami, ku hargai keputusanmu untuk melepas kekuasaanmu dan memberikannya pada anak pungut itu, ku harap ia bisa sebaik dirimu dalam memimpin gramostas"

"Aku percaya Paolo mampu, papa"

Kini berganti Barzini menepuk pundak sang putra kandung, ia pun memeluk Paolo memberikan tanda kebanggaan untuknya karena telah menjadi seseorang yang akan disegani oleh para mafia di segala penjuru

"Papa harap kau tidak akan mengecewakan Suga, papa tau kau sangat mampu, papa menyayangimu, Paolo"

"Ku kira papa hanya menyayangi ayam-ayam sialan itu"

"Cih, anak ini!"

Suga dan Paolo terkekeh, kini mereka bersiap untuk kembali ke Milan, Hanzey yang masih pulas pun terpaksa di gendong masuk kedalam mobil menuju bandara, karena Hanzey memang replika beruang hibernasi, Suga pun tak berniat membangunkannya karena kalau istrinya itu melek akan lebih merepotkan nanti

"Mama, kami pergi dulu"

"Iyah, hati-hati, istrimu pasti sedang kelelahan"

"Maafkan sikap kekanakannya mama"

Raped In Love [✓]Where stories live. Discover now