41 | Beloved Plan

980 138 232
                                    

"Aku juga mencintaimu, pak tua"

Hanzey masih memeluk prianya erat, mengelusi punggungnya yang bergetar karena terisak, Suga pun tak dapat membendung lagi rasa sakit yang tengah ia rasakan, baginya Hanzey adalah tempat berteduh dikala hujan, obat setiap luka yang ia derita, rumah yang ingin terus ia singgahi bagaimanapun kondisi didalamnya, walaupun gadis itu suka marah-marah dan membuat ia berulang kali harus menjatuhkan harga dirinya tetapi bagi Suga gadis itu adalah definisi bahagia

Jatuh cinta dengan Hanzey adalah perasaan paling indah yang pernah ia miliki, menemani gadis itu sedari cilik, tingkah menggemaskan yang selalu dapat melelehkan juga menghangatkan hatinya yang sekeras batu dan sedingin antartika itu

Hanzey adalah manusia pertama yang mengenalkannya dengan cinta, hidup Suga sudah penuh kegelapan dan kekacauan, lalu gadis itu datang dan mengajarkan bahwa manusia setidaknya berhak untuk merasakan indahnya mencintai dan dicintai, hidup normal seperti seorang pria yang memiliki kekasih hati, ditambah kenyataan ia akan menjadi seorang ayah

Itu adalah surga yang tak akan pernah ia dustakan..

"Kau cengeng pak tua, mafia macam apa kau ini, hm?" goda Hanzey

"Apapun boleh hilang asal jangan dirimu, aku tak siap pergi ke neraka paling menyedihkan, Hanzey"

"Aku tidak kemana-mana pak tua, kita tidak jadi putus, aku memaafkanmu"

"Aku mencintaimu lebih dari yang ku ucapkan" pria itu memeluk perut sang gadis, menjadikan tubuh kecil Hanzey sebagai sandaran ternyaman untuknya

"Aku ingin sepanjang masa bersama denganmu, Alexella Hanzey, jangan berpikir kau akan mudah pergi dariku, keujung Saturnus pun akan ku cari"

"Aku akan menegosiasi Nasa supaya menghapus jejakku di Saturnus kalau begitu" lagi-lagi Hanzey menggodanya, siapa sangka lelaki yang manis ini adalah seorang mafia kelas badak

"Sayang..." rengek Suga bermanja-manja, kini ia menciumi perut Hanzey yang sedikit tebal itu

"Aku ingin mengobrol dengannya, apa dia sudah bisa mendengarku?"

"Bisa kurasa, berkali-kali aku mengajaknya mengobrol dan dia merespon"

"Benarkah? apa kau sudah merasakan gerakannya di perutmu?"

"Belum"

Suga mengernyitkan dahinya, "Lalu bagaimana kau tau dia merespon sayang?"

"Dia bisa mendengarku intinya"

Pria itu terkekeh dan menggeleng kecil, gadisnya memang seperti biasa sangat tidak bisa ditebak pemikirannya, darimana ia tau bayinya merespon kalau si jabang bayi bahkan masih belum terbentuk dengan sempurna

Suasana menjadi hening lagi, Suga masih tak memindahkan kepalanya dari perut sang gadis, sedari tadi ia sibuk menciumi perut bumil nya itu, melingkarkan tangannya erat disepanjang pinggang Hanzey, gadis itupun tidak merasa keberatan dengan perlakuan manja sang kekasih

"Kenapa kau bilang pada mama dan papa kalau kau kesini untuk liburan, kebohongan apalagi yang kau rekayasa pak tua, aku kesini tidak bertujuan untuk berlibur"

"Aku hanya kehabisan akal sayang, kau bahkan merampokku, jadi aku berniat melaporkanmu ke orangtuamu" goda Suga kemudian bangun dari posisi nyamannya

Hanzey sedikit gelagap dan malu soal insiden perampokan itu, ya siapa yang tak malu ia ingin mencuri uang kekasihnya sendiri

"Aaa itu.. ummmm. Jangan... Ishh!"

Suga terkikik gemas, ia menoel hidung sang gadis, mengambil kedua pergelangan tangannya, lalu menciuminya lembut "Kenapa kau kembalikan uangnya, bukankah kau ingin menggunakannya sebagai ganti rugi, hm?"

Raped In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang