45 | Give me your forever

898 166 153
                                    

Kehamilan Hanzey kini sudah memasuki usia delapan bulan lebih tiga minggu, bahkan jadwal kelahirannya sudah diperkirakan dua sampai minggu lagi, perempuan itu nampak sedikit menggemuk, karena selama masa kehamilan menuju delapan bulan ini, ia lumayan doyan makan dan terus mengemil, seperti saat ini saja, ia sudah menenteng es krim seukuran ember sedang dan mendaratkan bokong di sofa depan televisi, memutar saluran TV yang menayangkan aktifitas olahraga Yoga dan Pilates, hanya menonton? tentu saja!

"Sudah jangan banyak-banyak makan es krimnya sayang, nanti kau pilek, ini sedang winter" Suga datang membawa dua piring berisi kentang dan daging olahan yang ia buat sepulang kerja barusan, bahkan ia masih dengan pakaian kantor

"Suamiku yang baik hati ini pasti lelah, tapi terimakasih sudah memasak"

"Di taruh dulu es krimnya, ayo makan"

"Masih enak tapi.."

"Ayo makan dulu sayang, nanti makan es krim lagi setelah makan"

Hanzey meletakkan es krimnya di kulkas, lalu duduk kembali untuk menyantap makan siang yang sudah dibuatkan oleh sang suami, Suga masih kekeh tidak mau menggunakan maid, sehingga ia hanya akan memanggil orang saat dirinya di rumah untuk bersih-bersih seperti menyapu, mengepel, mengambil laundry, tetapi untuk urusan dapur, ia yang menanganinya

"Pak tua, ini enak sekali, kau benar-benar pandai memasak, darimana kau belajar memasak makanan-makanan se-enak ini setiap hari, hm?"

Suga hanya tersenyum, lalu mengecup bibir istrinya sekilas sebagai tanda terimakasih karena telah memuji masakannya, ia senang kalau seseorang puas dengan hidangan yang ia buat, ia juga bingung darimana mendapatkan skill memasak itu, dulu ia hanya terpaksa saja memasak kala keadaan darurat, maksudnya saat masih bujang, tetapi kini memasak menjadi rutinitas yang ia senangi, memastikan istri dan anak yang ada di dalam perut itu sehat, sudah menjadi kebahagiaan tersendiri untuknya

"Habiskan kalau begitu"

"Pak tua, aku ingin pergi baby moon sebelum melahirkan, aku bahkan sudah membuat daftar list negara yang akan menjadi pilihan"

"Tidak di benua Amerika"

"Yah, kenapa?"

"Sebagian besar operasi gramostas berada di Amerika, aku tidak mau membahayakanmu, cari negara yang aman saja sayang"

"Aku tidak tau dimana negara yang aman"

"Asia, bagaimana? kita pergi ke Korea, Jepang, Indonesia, atau Thailand"

"Tidak mau Thailand"

"Kenapa?"

"Disana banyak banci kaleng, aku tidak mau cemburu dengan wanita jadi-jadian, itu akan benar-benar menurunkan harga diriku"

Sugat meledakkan tawanya, bahkan hampir menyeburkan makanan yang ia kunyah, ada saja pemikiran random istrinya itu..

"Yasudah bagaimana kalau Korea Selatan"

"Kau tau banyak tentang Korea Selatan, pak tua?"

"Aku punya beberapa teman disana, dan negara itu adalah negara kelahiran ibuku, jadi aku sering pergi kesana hanya sekedar melihat musim gugur, aku tidak tau kapan ulang tahun ibuku, tetapi setiap musim gugur aku menyempatkan pergi kesana untuk memperingatinya sendiri, walaupun aku tidak tau apakah ibuku lahir di musim gugur atau tidak"

Hanzey refleks memeluk suaminya, ia menjadi gadis perasa akhir-akhir ini, suaminya telat pulang sedikit ia sudah menangis, ntahlah perasaannya semakin sensitif saja setiap hari seiring dengan kehamilannya yang semakin menua

Raped In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang