38 | Confused feelings

749 154 118
                                    

"Kaulah yang melukaiku, aku membencimu pak tua!" Hanzey tengah berapi-api, namun sang empu justru terlihat kebingungan

"Maafkan aku karena membuatmu ketakutan seperti ini sayang" Hanzey menatap nyalang pada sang pria yang masih berusaha mendekat, namun ia terus mundur memberikan jarak selebar-lebarnya

"Aku tidak menyesal diculik, kalau kau tau!" Hanzey berteriak kesal

"Ada apa denganmu sayang, aku tidak mengerti, maafkan aku Hanzey"

"Aku membencimu! kau terus saja beralasan padaku untuk pergi karena sebuah pekerjaan penting"

"Aku memang pergi untuk urusan pekerjaan sayang, apa yang kau maksud, dia menghasutmu dan mengatakan yang tidak-tidak tentangku?"

"Kenapa? apa memang selama ini kau selalu berbohong padaku? apa kalimat cinta itu hanya bualanmu saja pak tua?! kau memperlakukanku seperti kau cinta mati padaku"

"Sayang ayo kembali, kita selesaikan di rumah, Hanzey please!" Suga semakin mendekat dan gadisnya semakin menjauh, ia bingung dengan situasi ini, apa yang salah? apa gadisnya marah diculik karena ditinggal olehnya?

"Kita memang harus selesai" ucap Hanzey kesal bukan kepalang, jantungnya bak diremat saat berhadapan seperti ini, bayang-bayang pria itu mencium wanita lain disebuah altar pernikahan membuat hatinya semakin perih

"Apa maksudmu, Hanzey! apa yang tidak aku pahami disini, ada apa denganmu, aku datang untuk membawamu kembali, sayang, jangan berdrama disini, lanjutkan saja merajukmu dirumah, sekarang ayo kita kembali" bujuk Suga

Hanzey semakin merasakan sakit luar biasa dalam dadanya, kekecewaannya benar-benar semakin memuncak

"Berdrama?!!"

Plakkk!

Hanzey menampar Suga keras-keras, hingga wajah pria itu tertoreh kesamping, Paolo membalikkan tubuhnya lalu pergi darisana, ia tidak mau ikut campur dengan masalah pribadi mereka

"Kaulah yang berdrama!" Hanzey menyodorkan kasar lembaran foto pernikahan itu di dada sang pria, lalu berlari keluar dengan telanjang kaki, ia bahkan semakin terkejut melihat dua mayat segar disana yang mana ia tau, pria itu adalah saudara laki-laki dari kekasihnya

Pikirannya semakin berkecamuk tak tentu arah, ia sangat ketakutan, pria itu adalah monster tak berperasaan, setelah ia tau fakta pria itu membunuh perempuan yang ia nikahi dengan keadaan hamil, kini kembali membuktikan betapa bahayanya pria itu untuk dirinya, dia membunuh orang yang jelas-jelas saudaranya sendiri, Hanzey sudah tak banyak menimbang, dan ia memilih berlari menuju pintu keluar

"Signorina" cegah Paolo

"Minggir, jangan berani halangi jalanku!"

"Tapi"

"Aku bilang minggir!!"

Paolo memberikan jalan untuk gadis itu keluar, ia tau situasinya tetapi apa yang membuat gadis itu tampak murka, ia yakin ini bukan persoalan yang mudah dipahami oleh kaum jomblo, tetapi melihat sang bos yang keluar dengan wajah sedih membuatnya semakin penasaran apa yang terjadi

"Signore, nona Hanzey___

"Titahkan anak buahmu untuk mengikutinya dari jauh" ucapnya dengan nada lesu, Paolo kini mengerti setelah melihat salah satu tangan sang bos yang memegang foto pernikahannya waktu itu

"Nona Hanzey tau semuanya?" dengan mempertaruhkan keberaniannya, Paolo menanyakan hal yang seharusnya bukan ranah untuk ia ikut campur

"Hanzey pasti salah paham, sulit bukan memahami wanita?"

Raped In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang