26 | Snowflakes tatto

1K 154 85
                                    

Cahaya matahari sudah menyinari hampir seluruh ruangan, bahkan teriknya mulai mengganggu mata yang masih tertutup rapat itu, Hanzey merasakan berat diperutnya seperti ada sesuatu yang melingkar

Ia mengerjap perlahan-lahan, sial, sudah berapa banyak botol yang ia habiskan bersama Astyne semalam, mampuslah pagi ini kepalanya seperti dihantam ribuan batu

Perutnya mual bukan kepalang, terasa dikocok, efek mabuk masih sangatlah terasa, namun itu tidak menghalangi keterkejutan saat ia membalikkan tubuhnya, pria yang sudah ia rindukan itu, ada dihadapannya kini

"Sayang, jangan beranjak ini masih pagi" ucapnya dengan suara serak basah nan berat khas bangun tidur, sehingga membuat sudut bibir sang gadis terangkat, bahagia melihat prianya ternyata benar-benar menepati janji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, jangan beranjak ini masih pagi" ucapnya dengan suara serak basah nan berat khas bangun tidur, sehingga membuat sudut bibir sang gadis terangkat, bahagia melihat prianya ternyata benar-benar menepati janji

Tanpa banyak kata lagi, gadis itu memeluk kekasihnya, ah rindunya!

Suga memandangi bola mata zamrud kebiruan milik sang gadis yang sangat indah itu, ntah butuh berapa juta kalimat yang harus ia susun untuk mendeskripsikan keindahan gadisnya, tangannya membelai pipi ranum sang gadis

"Senang saat membuka mata kau yang pertama kulihat, sayangku"

"Kapan kau kembali, pak tua?"

"Semalam aku sudah bersamamu, kalian keterlaluan, siapa yang mengizinkanmu memakai kartuku untuk membuat mini bar di penthouse ini, hm?" ucapannya memang tidak terkesan marah, tetapi cukup menekan

"Aku bosan"

"Beginikah perangaimu Alexella Hanzey, kau nakal sekali"

"Siapa sangka kenakalanku akhirnya berhasil membuatmu kembali" senyum gadis itu merka tanpa rasa bersalah

Suga lega, gadisnya baik-baik saja, melihat senyum sang gadis membuat hatinya dihantui rasa bersalah sekarang, bagaimana mengamuknya gadis ini jika tau ia sudah menikahi perempuan lain di suatu negara sana

"Aku ada jam terbang hari ini" ucap Hanzey sembari mendengus

"Ku buat libur, semua sudah diurus Paolo"

"Benarkah?" Suga mengangguk

"Wah, kau benar-benar pacar yang baik pak tua, ah ya, aku ingin pergi jalan-jalan, menonton film, dan banyak hal, ayo kita lakukan"

"Ya baby"

Pria itu menarik tubuh Hanzey semakin erat, mencium pucuk kepalanya, "Pak tua"

"Ya baby?"

"Selama kau pergi apa yang kau kerjakan?" Hanzey menggigit bibirnya nakal, kakinya bergerak masuk kedalam paha sang kekasih

"Meninjau lahan perkebunan anggur sayang"

"Perkebunan anggur?"

"Ya, aku berencana untuk membuat perkebunan anggur dan mendirikan tempat penyulingan sendiri"

Raped In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang