Kehidupan Baru (2)

1.3K 94 1
                                    

Mobil fortuner GR Sport keluaran terbaru berwarna Platinum White Pearl-Attitude Black memasuki gerbang rumah bergaya victoria modern dengan air mancur yang berdiri di tengah-tengah jalan menuju pintu masuk rumah mewah itu.

Sebuah air mancur besar yang menjadi aikonik dari rumah mewah yang terletak di kawasan perumahan elite. Lapangannya di samping rumah yang cukup luas sering dijadikan pemilik rumah untuk bermain golf  bersama teman sosialitanya. Tak hanya itu, taman asri yang dipenuhi bunga-bunga cantik yang bermekaraan, taman yang berada di sisi kanan rumah ini dengan kursi santai yang berada di tengahnya menambah keindahan dari rumah ini ketika kita masuk.

Setelah melewati gerbang yang cukup jauh dari rumah utama, pria yang membawa fortuner itu keluar. Terlihat jas hitam brand ternama yang membalut tubuh tingginya menambah aura ketampanannya, dengan kacamata hitam yang masih berteger di hidung mancungnya. Pria itu masuk kedalam rumah bergaya victoria itu.

Harum lavender dari aroma pengharum ruangan tercium samar di hidung mancungnya ketika pria itu membuka pintu. Langkah kakinya yang panjang, ia bawa menuju pintu samping ruang tamu.

Working room's

Tertulis di depan pintu berwarna coklat itu. Ruangan kerja yang dimiliki sang pemilik rumah sengaja diletakkan berdekatan alasannya agar sang pemilik rumah bisa lebih cepat bertemu dengan tamu-tamu pentingnya.

Sebelum mengetuk pintu, pria itu melakukan gerakan tahan napas lalu buang untuk menghilangkan kegugupannya bertemu dengan sang pemilik rumah. Setelah mengetuk pintu sebanyak 2 kali, sahutan dari dalam untuk masuk terdengar di telinga pria itu.

Ketika handle pintu terbuka terlihat seorang pria paruh baya yang sedang duduk dikursi kebesarannya. Tumpukkan laporan dimeja yang harus di cek pagi ini, masih terlihat banyak. Pria tua yang menyandang gelar konglomerat menurut beberapa artikel yang beredar itu tidak sedikitpun mengalihkan matanya dari berkas yang saat ini sedang ia baca.

Keputusan untuk menikmati masa tua tidak sejalan dengan keputusannya untuk meninggalkan pekerjaannya, terbukti dari kegiatan apa yang ia lakukan sekarang. Seharusnya pria tua sepertinya menikmati masa tuanya dengan bermain cucu bukan dengan tumpukkan berkas-berkas.

"Ada apa? Kamu sudah bertemu dengan bocah bandel itu?"

"Sudah pak."

Jawaban itu menghentikkan sejenak mata pria tua itu dari berkas di depannya. Ditatap pria berjas hitam itu dengan tajam.

"Mana? Kenapa kamu gak bawa pulang dia." Tanya pria tua itu heran.

Pria itu berdehem sebentar sebelum menjawab, "Maaf pak, dia.... meminta perpanjangan waktu lagi pak."

Helaan napas berat keluar dari pria tua itu. Tanganya yang sejak tadi memegang pulpen sekarang telah berganti meminjat kepalanya yang pusing. Entah apa yang dipikirkan anak bandelnya itu.

"Dan.. pak. Saya juga mau memberitahukan bahwa hari ini dia melangsungkan pernikahan dengan pacarnya, pak."

Brak!

Gebrakan meja yang tiba-tiba membuat pria itu terkejut bukan main. Fokus matanya yang sejak tadi ke bawah otomatis bergerak keatas melihat sang pemilik rumah yang saat ini sudah berdiri dari kursinya, entah karena marah atau terkejut. Wajah pemilik rumah memerah. Matanya melotot mendengar kejutan yang tidak terduga dari asisten pribadinya.

Jantungnya pria berjas itu berdetak cepat ketakutan melihat sang pemilik rumah sudah memegang dadanya. Nafasnya yang memburu membuatnya berlari cepat menghampiri sang pemilik rumah.

Crazy Rich OjolKde žijí příběhy. Začni objevovat