Tamu Tak Diundang

1.3K 104 2
                                    

Pov Satria

○○○○


Sial!

Seharusnya sejak awal Satria mendengarkan slogan iklan no drop yang menyuruhnya sedia payung sebelum hujan. Sebuah slogan yang dibuat bukan hanya sekedar hisapan jempol belaka, buktinya memang itu benar dibutuhkan untuk mencegahkannya dari kebocoran yang sewaktu-waktu datang secara mendadak seperti hari ini.

Karena kurangnya persiapan dan antisipasi terhadap rahasianya. Satria kepalang panik, saat melihat seorang Dika Mahendra berdiri di depan pintunya bersama Sekar. Terhitung sejak pintu itu diketuk dan dibuka oleh Sekar, sebenernya Satria sudah ada di dapur dan mendengar seseorang yang mencarinya.

Awalnya ia bingung siapa gerangan yang datang pagi ini sebab seingatnya ia tidak memiliki janji temu dengan sahabatnya. Namun, ketika kepalanya melongok sedikit ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang, bak kejatuhan durian runtuh yang sakitnya bukan main. Bola matanya membesar terkejut melihat manusia tengik itu yang berdiri di depan.

"Maaf Mas, suami saya minjem duit ya sama Mas?" Tanya Sekar melunturkan senyum ramah Dika.

Rasanya Satria yang mendengar ingin tertawa. Tapi.. bentar, kenapa Sekar bisa berpikir seperti itu. Lagi pula untuk apa dirinya berhutang sama manusia tengik yang uang gajinya saja dari bapaknya. Masa uang yang bapaknya beri diminta lagi sama Satria, ya jelas tidak lah!

"Hah! Minjem duit? Engga Mbak. Saya cuma mau ketemu sama Satria, orangnya ada kan Mbak di dalam?"

"Loh, emang Mas siapa? Mas bukan debt collector ya?" Tanya Sekar bingung.

Perut Satria seperti digelitiki mendengar penuturan Sekar. Baru kali ini Satria mendengar asisten Bapaknya yang jika di beri tugas tidak pernah salah baru saja dikatai sebagai debt collector oleh seorang wanita, dan wanita itu adalah istrinya sendiri. Satria tertawa pelan mendengar pikiran Sekar.

Namun selang beberapa menit, tawa Satria hilang. Seketika dirinya tersadar bahwa tidak seharusnya sumber masalahnya masih tetap disini dan berbincang santai dengan istrinya. Ia harus segera mengusir hama yang berpontensi menghancurkan rumah tangga barunya dalam sekejap.

Sebelum Sekar mengajukan pertanyaan kembali, Satria buru-buru keluar dan membuat dua orang tersebut menghentikan obrolannya.

"Ada siapa sayang?" Ucap Satria pura-pura tidak tahu.

"Oh, ini Mas. Ada orang yang nyari kamu, tapi kok aku gak pernah liat dia ya." Ucap Sekar Bingung.

Satria mencoba bersikap biasa saja, ia tidak ingin membuat Sekar menyadari kegugupannya dan menyebabkan rahasianya kebongkar. Satria berprilaku seperti tidak mendengar percakapan mereka sejak tadi, matanya menyipit melihat Dika yang masih berdiri di pintunya. Walaupun ia bisa menutupi sikapnya dari Sekar. Namun lain hal dengan Dika, pria itu menyeringai di belakang Sekar ketika pandangan mata mereka bertemu.

Sorot matanya yang berbicara parah banget boong sama istri membuat Satria membalas sialan! Kena lu sama gua nanti. Sorot mata Satria yang berbicara seperti itu membuat Dika tertawa pelan, kepala Sekar langsung menoleh ke belakang mendengar suara tawa.

"Kenapa ketawa Mas, emang ada yang lucu Mas?"

"Ada Mbak, barusan saya liat ada kucing yang lagi marah." Ucap Dika membuat Sekar semakin mengkerutkan dahinya bingung.

Crazy Rich OjolWhere stories live. Discover now