Mulai dari mana----

464 45 11
                                    

Semenjak kejadian kedai di serang lagi, (nama) dan para BoEl tidak ada yang mau berbicara. Suasana sendiri menjadi sedikit canggung, tapi (nama) tidak terlalu pedulikan karena memang dia juga anak yang pendiam. Yang masalahnya para Kakaknya yang masih merasa nggak enak, dan ada yang menaruh perasaan curiga ke (nama).

Masa skors (nama) sudah selesai, waktunya kembali ke sekolah. Di waktu yang cukup pagi ini (nama) menyiapkan sarapan sebelum Gempa Kakaknya, dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah lebih pagi karena ada piket yang tertinggal.

" Eh ? (nama) sudah siap-siap ? " tanya Gempa ke (nama) karena sudah rapih, tumben biasanya suka telat bangun alias terakhir rapih.

" Ah! Kak Gem, aku mau berangkat duluan ya Ka...mau piket dulu soalnya " izin (nama) ke Kak Gempa, yang sibuk memasang sepatunya.

" Oh ya Ka Gem, aku sudah siapin sarapannya jadi tinggal makan saja, dan aku udah sarapan juga....sekarang aku otw dulu Ka...Assalamualaikum " tidak lupa salim ke Kakaknya.

" A–(Nam–) Waalaikumsalam "

(nama) sudah langsung pergi berangkat ke sekolah dengan tergesa-gesa, kini sarapan sudah jadi tinggal membangunkan makhluk yang lainnya.

" Gem " panggil Halilintar yang baru turun dari kamar.

" (nama) sudah berangkat ?, pagi sekali " tanyanya ke Gempa, dan di jawab dengan anggukan kepala oleh Gempa.

" Kak Hali, gimana ya kita bisa bicara lagi ke (nama)....ngga enak dari kejadian kemarin diam seperti ini " tanya Gempa yang sedih karena keadaan mereka dan adiknya ini seperti tidak baik.

" Bisa kita bicarakan lagi setelah pulang sekolah, kita minta maaf ke (nama) " saran Halilintar ke adiknya itu biar bisa bersemangat lagi, dan jangan lupa elus kepalanya biar nyaman.

" Hmm, baik Ka...aku bangunin yang lain dulu ya " ucap Gempa, langsung pergi menuju kamar saudara-saudarnya untuk di bangunkan.

Di tempat lain, atau bisa di bilang di angkasa dekat dengan bumi. Sudah ada kapal terbang yang siap untuk mendarat ke bumi.

" Kikikiki, aku menemukan kalian para bocah sialan " ucap mahluk itu.

Dengan kecepatan penuh kapal terbang itu meluncur ke titik yang memberikan sinyalnya.

—------

Di sekolah

Seperti biasa di depan gerbang sudah ada fans para BoEl menanti pujaan hatinya, yang membuat 7 saudara ini harus sedikit berjalan cepat keserempet lari biar sampai tujuan ( yaitu kelas ).

" Ho, pagi kalian semua ! " sapa Yaya dengan senyum cirikhasnya.

" Pagi kalian " sapa Fang juga, dan ada Ying dan Gopal ikutan melambaikan tangan saja untuk menyapa.

" Pagi juga Yaya, Ying, Fang, dan Gopal " sapa balik Gempa dengan senyuman super manisnya.

" Pagi Bro~ " sapa Blaze, dan Taufan barengan, yang lainnya hanya ada yang menjawab dengan anggukan kepala, dan lambaian tangan.

" Eh ?, (nama) mana ? ngga masuk ? " tanya Yaya, karena dia tidak melihat (nama).

" Oh tadi (nama) ke sekolah duluan katanya " jawab Gempa.

" Hm ?, kok tadi aku lewat kelas (nama), tidak lihat ya...atau lagi ke kantin..." jelas Yaya.

" Mungkin tadi ke kantin, soalnya dia bilang ada piket dulu pagi-pagi " Gempa.

" Ya udah kita ke kelas masing-masing saja... oh ya Solar, dan Thorn titip (nama) ya....dan kalo bisa ajak ngobrol dia " titah Halilintar, yang langsung di anggukan mengerti oleh Thorn dan Solar.

I am ( BoEl x little sister readers )( Tidak di lanjutkan )Where stories live. Discover now