S2_Day 3

244 25 2
                                    

Sudah 3 hari (nama) belum sadar juga.

Mana yang ia gunakan cukup banyak sebelumnya, sehingga butuh waktu lama untuk (nama) hibernasi.

Dengan bantuan Zen kucing yang menjadi tangan kanannya (nama), dan entah seperti peri yang datang membantu para BoEl untuk memulihkan kembali mana milik (nama).

" Hihihi...dia tertidur kembali kah ? "

" Sepertinya dia sudah melemah ya~ "

" Hei anak manusia yang memiliki mata berwarna hijau cerah, kamu memiliki wangi seperti rumput dan dedaunan lebat hihihi.

Gunakanlah untuk memberikan penyihir kecil ini sedikit kenyamanan untuk mendapatkan mana-nya dari para daun dan rumput yang bertepuk tangan untuknya "

ucap Peri kecil itu, ada sekitar 1,2,dan 5 peri yang menghampiri (nama), dan BoEl. Sungguh awalnya mereka terkejut melihat peri untuk pertama kalinya, tetapi karena ada Zen menjelaskan, mereka bisa mengerti mengenai peri ini.

" Kayaknya aku harus lebih banyak belajar tentang rahasia dunia ini, selain tentang galaxy " gumam Solar, yang masih tidak percaya dengan peri yang berterbangan dengan bebas di kamar (nama).

Sesuai petunjuk dari Zen dan para peri, Thorn menggunakan kuasanya membuat pohon besar di belakang rumah mereka dan bantuan para peri mereka menebarkan bibit bunga yang tak lama bunga-bunga itu mekar dengan indahnya.

Pohon yang dibuat Thorn juga dirapikan agar (nama) bisa dibaringkan dekat pohon itu. Gempa, Taufan, dan Thorn menaruh beberapa bantal dan selimut agar (nama) tidak terkena tanah, dan batang pohon langsung, beserta Thorn yang tadi memetik sedikit kelopak bunganya, ia coba taburkan agar terlihat bagus.

" Yosh, kita tinggal taruh (nama) di sini sajakan ? " tanya Taufan, merasa tempatnya sudah siap.

" Iya Kak Ufan...Kak Hali, boleh minta tolong bawa (nama) ke sini ? " pinta Gempa, dan di angguki mengerti oleh Halilintar.

Tidak lama Halilintar sudah membawa (nama) dengan digendong bridal style, dan menaruhnya di tempat yang disiapkan.

Gempa juga menaruh selimut untuk menutupi badan (nama) agar tidak kedinginan.

" Hihihi~...seperti putri tidur "

" Sekarang tinggal menunggu sang penyihir kecil ini terbangun kembali~ "

" Kami juga akan pergi hihihi~ "

" Bye~Bye "

ucap para peri itu sampai menghilang bersama cahaya yang tiba-tiba menenerang tadi.

" Hah...aku benar-benar tidak mengetahui tentang dunia sihir..." lirih Gempa, yang merasa sedih karena (nama) belum sadar dari terakhir ia pingsan.

" Kita semua juga tidak mengetahuinya Gem...jangan salahkan dirimu " ucap Halilintar, menenangkan Gempa.

" Hmm ternyata bumi juga memiliki rahasia yang banyak...." ucap Ice.

" Sekarang kita hanya bisa berdoa juga semoga (nama) bisa cepat pulih dari hibernasinya " ujar Blaze, yang tiba-tiba bijak dalam berkata.

" Nah, kayaknya Blaze mulai aneh juga ya....ini mah di bawa wewe gombel ajalah biar sembuh " celetuk Taufan.

" Jahat aku di tumbalin ke wewe gombel "

" Hahahahaha "

Suasana sedikit mencari dan mereka mulai masuk kembali ke dalam rumah, meninggalkan (nama).........

dan

Solar yang sedari tadi menatap (nama).

Diam-diam ia juga mencoba menyalurkan kuasanya untuk memulihkan mana (nama) mungkin saja bisa berhasil dengan kuasa penyembuhnya.

I am ( BoEl x little sister readers )( Tidak di lanjutkan )जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें