Diam

245 18 5
                                    

Seperti rutinitas biasanya, setelah pulang sekolah Rindou bekerja paruh waktu.

Dia melakukan ini untuk mengurangi beban keluarga, selain itu Rindou juga tidak mau terus bergantung dengan ibunya.

Mau bagaimana pun juga Rindou sudah dewasa, dan tidak mengherankan bukan. Kalo dia bekerja, meski gajinya harus di potong.

Bukan pemilik toko yang memotong gajinya, melainkan kelakuan Haruchiyo the gang yang selalu mengambil jajan di toko yang dia jaga.

Awal Rindou melawan, tapi lagi lagi Haruchiyo berkata ini bayaran atas ketidak sopa Rindou yang berani menembak dirinya.

Lagi lagi Rindou bingung di mana letak kesalahannya, padahal dia hanya mengungkapkan perasaan bukan suatu hal yang buruk, tapi malah berakhir seperti ini.

"Sudah jam sepuluh malam waktunya pulang."

Walau bekerja hingga larut malam gaji Rindou tidak sepadan, dia hanya di gaji dua puluh ribu Yen perbulan.

Dan harus di potong dengan jajan yang Haruchiyo ambil.

***
Sambil menikmati suasana malam yang sepi Rindou pulang kerumah, hari ini dia gajian. Rindou berniat ingin ke Roppongi karena sebentar lagi dia dan kakaknya ulang tahun.

Rindou ingin merayakan bersama sang kakak.

"Untung bos baik mau menggajiku lebih awal."

Hampir seumur hidup Rindou tidak pernah merayakan ultah dengan kakaknya, padahal mereka kembar tapi serasa asing.

"Rin beli kado apa ya ke kak Ran?"

Dengan uang yang pas pasan Rindou berniat membeli benang rajut, dia ingin membuat syal untuk kakaknya.

Sambil mendengarkan musik Rindou pulang ke rumah, tapi berbeda untuk malam ini karena dia harus mampir ke toko benang

Rindou tidak sengaja lewat gang sepi, tapi di saat dia lewat Rindou tidak sengaja melihat Haruchiyo sedang berantem dengan seseorang.

Dia tidak kenal, jadi tidak usah melerai, takut malah membuat Haruchiyo lebih membencinya.

Ada satu kalimat yang terus Haruchiyo ucapakan ke pria itu.

"Kau harus tanggung jawab Mucho aku hamil anakmu kau harus tanggung jawab."

Tetapi pria yang bernama Mucho itu malah acuh, bukannya mengiyakan. Mucho malah memukul Haruchiyo, Rindou yang tidak sengaja melihat kejadian itu, tentu tidak tinggal diam, dia segera mendekap tubuh Haruchiyo yang tengah di pukul Mucho dengan batang besi.

"Chiyo kamu gak papa."

Namun itu malah memuat suasana semakin kacau, karena memang sedari awal Mucho tidak mau tanggung jawab dia menjadikan Rindou kambing hitam.

"Ha oh ya kau mau tanggung jawab bukan."

Sambil menyeringai Mucho menjambak rambut Rindou, dia menatap sinis Haruchiyo.

"Bukanya kau suka Haruchiyo kenapa bukan kau yang bertanggung jawab."

Agak lag, Rindou bingung tanggung jawab, apa maksudnya?

"Mucho aku mencintaimu tolong jangan begini."

"Aku tidak percaya kalo anak dalam kandunganmu adalah anakku, bisa saja itu anak dia tau orang lain."

Tanpa rasa bersalah Mucho pergi, di susul tangisan Haruchiyo yang masih memohon agar pria itu bertanggung jawab.

"HIKS MUCHO AKU BENAR BENAR MENCINTAI MU AKU MOHON, PERCAYA PADA KU, INI BENAR BENAR ANAK MU HIKS... HIKS."

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang