abu abu

220 13 8
                                    

Pagi ini suasana sedikit memanas di tenjiku, terlihat Izana yang sedang menahan cemburu melihat kedatangan Ran dan juga Kakucho.

"Dari mana aja kalian."

Ketus Izana yang langsung berjalan di depan mereka.

"Zana maaf aku tidak menjemputmu tadi ada."

"Cih gak usah bacot."

Saat Kakucho akan menjelaskan Ran malah berjalan duluan tak memperdulikan Izana, yang akhirnya membuat pria berkulit Tan itu emosi.

"Oy Ran gua butuh penjelasan dari kalian."

"Penjelasan apa semua sudah jelas."

"Bacot."

Kesal entah mengapa pagi ini suasana hati Izana lagi kacau, tapi suasana hati Ran sudah hancur dari kemarin.

Brag...

Tak memperdulikan Ran yang berjalan menjauh Izana malah langsung menendang Ran dengan kuat, alhasil membuat Ran jatuh tersungkur.

"Gua tau Ran dari kemarin sikap loh berubah, tapi gak usah pengaruhi Kakucho juga bangsat."

Tak lupa melihat Ran tersungkur Izana langsung memberi bogem mentah berkali-kali sampai wajah Ran biru-biru, tak hanya itu sudut bibirnya juga robek.

"Hahahaha jadi seperti itu kau memandang ku zana."

Tawa keras dan menggelegar membuat mereka bertiga menjadi pusat perhatian.

"Kalo memang aku sebagai pengganggu aku keluar dari tenjiku mulai hari ini."

"Ran."

"Gua juga gak butuh penghianat."

"Izana sudahlah kau hanya salah paham saja."

"Oh salah paham ha Ran dari kemarin menjauh gara-gara gua bilang kalo gua gak perduli dengan sosok adik."

Mendengar kata adik hati Ran mulai mendidih, sambil menggigiti bibir bawahnya Ran memukul Izana.

Pandang itu dilihat Koko dan inupi yang baru datang.

"Ada apa ini?" Tanya Koko yang masih tidak percaya melihat Ran dan Izana berantem.

"Stop kalian berdua jangan berantem." Inupi dengan sigap menjadi penengahan mereka.

"Koko inupi dengar baik baik mulai hari ini Ran musuh kita."

"Apa?" Kaget inupi dan Koko secara bersamaan.

Sedangkan Izana langsung pergi di susul Kakucho, Koko dan inupi yang tidak mau ikut campur mau tidak mau mengikuti Izana meninggalkan Ran yang sedang tertawa.

"Dunia itu kejam ya."

Tepat saat Ran akan pergi tiba-tiba ada tangan menariknya, terlihat sosok pria bersurai Lilac yang menariknya.

"Ayo ke UKS kau sedang terluka."

"Suya."

Mitsuya dengan wajah datar membawa Ran ke UKS, diikuti Hakkai dan juga Draken yang tidak sengaja melihat kejadian tadi.

"Lepas kau tidak perlu sok perhatian."

Ran menepis tangan Mitsuya, harus berapa kali dia memberi kode ke Mitsuya kalo dia tidak bisa membalas cintanya.

Ran sadar Mitsuya itu terlalu sempurna untuknya karena itu dia tidak mau dekat dengannya, ingat api tidak boleh bersatu dengan air.

Bukan kebahagiaan yang akan di berikan untuk Mitsuya malah sebaliknya yang dia dapat.

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang