satu

117 11 5
                                    

Pukul tuju pagi, terlihat seseorang bersurai dwiwarna dengan gaya rambut ubur-ubur berdiri di depan gerbang sekolah sambil tersenyum dia berjalan masuk.

"Gas, apa itu gas."

Ya dia Ran Haitani, seseorang yang hancur karena keputusan sempit adiknya, Ran kini hanya mesin balas dendam.

Tujuannya hanya satu yaitu balas dendam, atas penderitaan adiknya.

"Cih sayang sekali kenapa buku diary Rindou hilang jadi sekarang kakak tidak tau siapa yang membullymu Rin."

Dengan tersenyum sinis dia menatap satu ruang kelas.

"Oke waktunya pertunjukan."

Ran mulai masuk, sambil tersenyum dia melirik ke kiri dan ke kanan terlihat semua sudut dan juga lantai berwarna putih, tak jarang ada yang terpeleset gara-gara benda putih itu.

Tapi hanya satu kelas yang penuh benda putih itu, yang kini Ran sedang berjalan ke kelas itu.

"Ohayou semua."

"RINDOU."

Sambil melambaikan tangan Ran masuk, dengan senyuman merekah dia mengunci pintu masuk, sontak pak guru yang ada di sana kaget dibuatnya.

Pasalnya hanya kepala sekolah dan penjaga yang punya kunci setiap ruang sekolah ini, kenapa seorang anak yang dikeluarkan dari sekolah punya kunci, tunggu bukanya Rindou sudah mati bunuh diri.

"Wah wah sepertinya kalian sangat merindukan ku."

Ran sangat suka menjadi sorotan tapi yang paling dia suka.

"Hari ini aku ulang tahun apa kalian tidak ingin merayakannya?"

"Maaf Rin ulang tahunmu kan satu bulan yang lalu." 

Ran manyun dia tidak ingin ucapannya di bantah, tapi seketika mimik wajahnya berubah, Ran menyeringai menatap kearah orang yang berani membantahnya.

"Tapi kenapa kalian tidak ada yang mau memberiku hadiah."

Tak lama kemudian seketika satu kelas terdiam, saat mereka semua sadar kalo Rindou sudah meninggal, atau. Au Ah terus siapa ini, dia Rindou atau bukan.

"Hahahaha ayolah hari ini memang ulang Rin tahun, tepatnya Rin terlahir kembali."

Sambil tertawa Ran menyibak rambutnya, yang terlihat jelas darah segar masih sedikit bercucuran.

Ya darah yang Takemici dan Chifuyu lihat kemarin adalah darah Ran, Ran sengaja memukul kepalanya hingga bocor.

"Rasanya masih sakit."

Tak ada respon lagi, semua yang ada di sana shock melihat Ran yang di kira Rindou, telah hidup kembali.

"Oh benar juga, Rin ingin hadiah seperti ini tapi harus lebih inovatif."

Sebuah video dimana anak-anak menuangkan tepung ke tubuh Rindou, yang tak lama setelah itu mereka melempar telur seta tomat busuk.

"Bagus sekali bukan."

Melihat video perayaan ulang tahun Haruchiyo semua murid di kelas itu saling tatap satu sama lain, siapa pelaku yang menyebar video itu. Setau mereka video itu tidak boleh di sebar apalagi di posting, mereka juga sudah lama menghapus, karena ini termasuk aib sekolah.

"Rin kami."

BRAK...

"DISINI RIN SEBAGAI KORBAN PERUNDUNGAN, KALIAN TIDAK HANYA MENGHANCURKAN MENTAL TAPI JUGA PSIKIS RIN, BUKAN HANYA PEMBULLY TAPI ORANG ORANG YANG MENONTON JUGA SALAH, KALIAN DIAM SAAT ADA PENINDASAN."

Who Are YouМесто, где живут истории. Откройте их для себя