9.Trauma ?

315 29 3
                                    

Happy Reading 💙.

*
*
*

Ziva memasuki pekarangan rumahnya dengan santai hingga tanpa sadar jika dirinya di tatap begitu intens oleh teman temannya. Sedangkan Leon sudah pulang setelah tadi mengantarkannya ke halte di dekat rumahnya, karena tak mungkin jika dia harus membawa Leon ke rumahnya, bisa di babat habis dia sama sahabatnya.

"Kenapa muka Lo ?" Tanya Cia yang duduk di sofa dengan buku penelitian nya yang dia kerjakan tadi siang.

Ziva melirik malas teman temannya, ayolah bukan sudah biasa dia mendapat luka seperti ini ? tapi kenapa sekarang seolah olah luka seperti ini masalah besar bagi mereka.

"Ngapain natap gue begitu ?" Tanya Ziva yang tidak nyaman dengan tatapan sahabatnya yang begitu intens kepada dirinya.

"Tugas Lo mana ?" Tanya Luiva dengan mengadahkan tangannya ke arah Ziva.

"Hehe belum gue kerjain" jawab Ziva dengan cengiran tidak jelasnya. Mendengar itu Luiva mendengus kasar.

" Gue tadi di hadang sama musuhnya Leon pas mau ke taman jadi gue nggak sempet ngerjain tugasnya hehe" lanjut Ziva yang membuat sahabatnya menatap dirinya curiga.

"Kok bisa ? Emangnya Lo ke taman mana ?" Tanya Yenara dengan mata yang memicing.

"Taman Kota" jawab Ziva dengan wajah polosnya sembari menatap kelima sahabatnya yang terlihat menghembuskan nafasnya kasar. Emang dirinya salah ? Kan bener nyarinya di taman kan ?.

"Si dongo" ujar Pinka dengan tangan yang melemparkan kacang kulit ke wajah Ziva.

"Apaan sih ? Emangnya gue salah ?" Tanya Ziva yang kesal karena lemparan Pinka yang mendarat bebas di wajahnya.

"Nanya lagi, jelasin Nar, gue bisa darah tinggi kalo ngomong sama ini makhluk" ujar Cia yang menahan teriakannya agar tidak keluar dari mulutnya.

"Lo ngapain nyari ke taman kota gue tanya ?" Tanya Yenara yang melipat tangannya di depan dada.

"Ya kan katanya nyari bunga di taman, yaudah gue nyarinya di taman kota, emangnya salah ?" Jawab Ziva dengan tangan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia bingung salahnya di mana.

"Bunga tulip mana ada di taman kota Zivaaa, kan bisa Lo nyarinya di internet, nggak perlu jauh jauh ke taman kota buat nyarinya pinter" jelas Yenara yang menggeram kesal karena gemas dengan sahabat dongonya ini. Gemas ingin menimpuknya dengan gelas yang ada di tangannya sekarang.

"Kalian nyarinya juga di taman, terus kenapa bunga tulip nggak ada ?, kan sama sama bunga, pasti ada lah nyelip satu atau dua bunga tulipnya" jawab Ziva yang semakin membuat para sahabatnya geram. Jika ada nuklir mungkin mereka sudah melemparkan nya ke arah Ziva.

"LO PIKIR BUNGA TULIP ITU KERTAS YANG BISA NYELIP HAH?! BUNGA TULIP KAN LANGKA DI SINI ZIVAAA" Teriak Cia yang sudah tidak bisa menahan kekesalannya pada sahabat lemotnya ini.

"Ya mana gue tau kalo bunga tulip itu langka" jawab Ziva.

"Ya makannya cari dulu di internet!" Ujar Keina yang sudah kehabisan kesabaran. Sedari tadi dia sudah diam karena tidak ingin terbawa emosi dengan tingkah Ziva. Tapi pada akhirnya dia tidak bisa menahan sabarnya lagi. Siapa sih yang akan sabar menghadapi manusia seperti Ziva ? Dia rasa tidak ada:).

Troublemaker girls Where stories live. Discover now