LUCAS || 24

707 21 2
                                    

Hallo readers Shiii.

Maaf kalau updatenya lama.

Dan untuk part ini, ini part panjang.

Terus, utamakan vote dan komennya yah...




 

Happy reading

  




Aylen berlari kecil dari kamar mandi saat mendapat panggilan masuk pada ponselnya yang dia letakkan di atas tempat tidur.

Saat melihat siapa penelpon, gadis itu langsung mengembangkan senyumannya. Ternyata itu dari Lucas.

Aylen tak ingin berlama-lama dan mengangkat panggilan itu, "Hallo!" sapanya pertama kali. Dengan senyuman yang tak luntur dari bibir mungilnya.

"Hallo Ay, kamu lagi apa? Sibuk gak?" tanya Lucas dari seberang sana. "Mau keluar gak? Aku bosan banget nih di apart!"

Aylen nampak berfikir, mencoba mengingat kemana dia satu hari ini. "Oh iya, aku sih ada rencana mau ke toko perabotan sekolah, soalnya mau beli beberapa perlengkapan sekolah."

"Bagus! Siap-siap aja, biar aku jemput," ujar Lucas nampak kesenangan sendiri.

Aylen tertawa kecil dan mengangguk. "Oke. Aku tunggu yah," ucapnya dan mematikan sambungan itu.

Tak berselang lama, setelah selesai bersiap-siap. Dengan dandanan sederhana, menggunakan midi sundress serta rambut yang dikuncir satu, Aylen langsung bergegas keluar dari kamarnya.

Berjalan mengendap-endap dari tangga menuju pintu utama, karena tak ingin ketahuan oleh orang-orang rumah. Jika mereka tahu, pasti akan melaporkan kepada Papahnya. Walau, Aylen tak yakin dengan Mamahnya.

Aylen menutup pintu saat berhasil keluar dari rumahnya itu. Dan kembali melihat ke arah garasi, memastikan tidak ada Pak Tono yang mungkin tiba-tiba sudah berdiri di sana, dan beruntung Pria itu juga tidak ada di sana, dan sepertinya memang lagi berada di luar.

Aylen tersenyum senang dan langsung bergegas keluar gerbang. Menoleh ke arah kanan, dan mendapati Lucas di sana. Sedikit jauh, mungkin karena takut juga kepada Papahnya.

Ayelen berlari menghampiri Lucas.

"Hai," sapanya dengan sedikit nafas terengah, karena Lucas yang jauh menunggunya.

"Hai, seharusnya gak lari, Ay!" Lucas berucap sambil menarik tangan Aylen. Mendekatkan kepadanya dan merapikan rambut gadis itu, melap keningnya yang sedikit lembab karena keringat. Lalu, memasangkan helm, seperti biasa.

Aylen tersenyum senang melihat kepekaan, Lucas. Atau mungkin terlalu peka?

Setelah selesai, Aylen naik ke motor Lucas, memperbaiki dressnya karena sedikit tersingkap, lalu berucap, "udah, ayo."

Lucas menoleh sedikit ke belakang, lalu menarik kedua tangan Aylen, "peluknya, jangan lupa!"

Aylen terkekeh dan mengeratkan tangannya pada pinggang Lucas. Saat sudah merasa puas, Lucas pun melajukan motornya itu dengan kecepatan rendah.

LucasWhere stories live. Discover now