LUCAS || 27

614 19 3
                                    

Detik-detik menuju part akhir. Kayaknya gak bakal sampe 10 part lagi udah ending.

Jadi, vote dan komennya utamakan yah.

 

Happy reading


  

"Drew, Nadia mana?" tanya Lucas setelah mereka semua, anggota Vigour berbincang banyak untuk balapan besok.

Kini, beberapa anggota Vigour sudah ada yang pulang, karena jam sudah menunjukkan pukul 6 lewat 25 menit. Entah sudah berapa lama mereka di sana, dan tiba-tiba saja tadi Lucas mengingat Nadia. Yang dia bawa ke sana tetapi tidak tahu ke mana setelah dia tinggalkan.

Andrew menunjuk ruangan yang berada di belakang markas. "Tadi gue bawa dia ke sana, gue suruh nunggu lo. Mungkin ketiduran tuh orang," ucapnya acuh tak acuh sebelum mengangkat bahu cuek.

Lucas mengangguk dan berjalan ke sana.
Tetapi, saat mendengar pertanyaan Leon, dia kembali berhenti.

"Kenapa lo malah bawa dia, gak bareng Aylen?" tanya Leon.

Lucas menjawab tanpa berbalik. "Aylen udah pulang tadi sama supirnya." Lalu kembali melangkah ke arah ruangan di mana Nadia berada.

Saat sudah berhasil masuk ke ruangan itu, dia melihat Nadia di sana. Tertidur di sofa panjang dengan jaket salah satu anggota vigour di pahanya. Mungkin milik Andrew, pikir Lucas.

Lucas berdiri di sebelah Nadia. Menyolek bahu Nadia menggunakan satu jarinya. "Nad, bangun. Kita balik!" ujarnya santai.

Satu kali, tidak berhasil, dua kali juga tidak, hingga dia mencolek bahu Nadia berulang kali, tapi gadis itu tak kunjung terbangun.

Lalu, karena kesabaran Lucas tidak banyak, dia malah mengguncang bahu Nadia membuat gadis itu spontan terbangun karena terkejut.

"Sorry, Nad," ujar Lucas dan terkekeh geli. Dia memperhatikan Nadia yang nampak mengubah posisinya menjadi duduk dan menggarut kepalanya, rambutnya juga sudah acak-acakan.

"Udah jam berapa?" tanya Nadia tapi nampaknya gadis itu enggan membuka matanya.

Lucas melihat jam tangan yang melingkar di tangannya Lalu menjawab, "tengah tujuh."

Nadia mengerutkan keningnya dan mengedarkan pandangannya setelah kesadarannya terkumpul sudah. "Kita masih di markas?" tanyanya syok dan menatap Lucas dengan ekspresi terkejut.

"Sorry Nad. Karena gue lo jadi ketiduran di sini, dan nungguin gue, seharusnya gue gak bawa lo tadi," Lucas berucap memang karena merasa bersalah. Seharusnya, dia langsung mengantarkan Nadia tadi.

Nadia yang perlahan paham, memgangguk. "Gak pa-pa, gue juga senang kok di sini." Dalam artian saat bangun melihat wajah tampan Lucas, tetapi bosan sejak tadi karena sendirian.

"Sekali lagi gue minta maaf," ujar Lucas lagi.

Nadia terkekeh dan menyahut, "Iya. Aku maafin."

"Yaudah, kita pulang. Biar lo gue anterin. Nanti om Alvin marahin gue karena bawa lo sampe hampir malam kayak gini."

"Aku udah kabarin papa, dan bilang kalau aku ada di rumah teman, gak bakal marah deh kayaknya," ujar Nadia sambil mengikuti Lucas yang sudah berjalan keluar dari ruangan itu.

Lucasحيث تعيش القصص. اكتشف الآن