Udah ada isi belum?

167 4 1
                                    

Nathan Dan Nasya





Selamat membaca♡

••••••

Memang pintu rumah Nathan di buat dengan desain yang khusus agar tidak sembarang orang bisa masuk.

"Sorry Yong gue lupa," ucap Nathan meminta maaf.

"Iya gue maafin,untung makanan dirumah Lo banyak jadi gue gak kelaparan,"

Saat mereka sedang berbincang, tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar.

"Eh apaan tuh ribut-ribut," ucap Yongki.

"Iya kayak pasar aja," timpal Nasya.

"Bentar biar gue liat," ucap Nathan pun berjalan menuju keluar untuk memeriksa apa yang terjadi di luar rumahnya nya.

******

"Gue aja yang tekan bel nya!" ucap Jihan mendorong Ririn agar menyingkir dari pintu.

"Yaa! gue aja, kan gue yang dulu sampai di depan pintu," ucap Ririn tak mau kalah balik mendorong Jihan.

"Gue aja!"

"Gak pokoknya gue!" ucap Ririn gak mau kalah.

Mereka berdua adu mulut hanya perkara bel rumah. Galang dan Cakra pusing melihat kedua cewek ini. Pacar mereka ini tidak ada yang mau mengalah.

"Yank....yank udah yank," ucap Galang menarik tangan Jihan agar menjauh.

Begitu pun yang dilakukan Cakra pada Ririn."Chagiya....udah ah masalah pencet bel aja diributin,"

"Gak tau nih cewek berdua, gitu aja di debati," timpal Laily yang menyender di tiang melihat perdebatan Jihan dan Ririn.

"Tapi kan ly, gue dulu yang sampai depan pintu. jadi, gue dong yang pencet," ucap Ririn tak terima.

"Ya gak bisa git—"

"Stop!"

Laily pusing mendengar ocehan dua orang beda emak bapak ini.

"Diam! Udah mending lo berdua barengan aja tekan bel nya, biar adil," ucap Laily.

"Nah bener tuh," ucap Galang setuju."ya gak Cak?"

Cakra mengangguk."ah Nee....Nee,"

Jihan dan Ririn saling pandang."gimana?"

"Ya udah ayok barengan aja," final Ririn.

Mereka berdua menyerahkan pizza serta makanan yang dibawa tadi kepada pacar masing-masing.

Kedua sudah berdiri dekat pintu dan bersiap untuk menekan bel tersebut. Dengan tangan Jihan dan Ririn sudah di letakan di bel.

"Oke hitung mundur ya,"

"Satu....dua....ti—"

Ceklek!

Pintu terbuka disaat mereka hendak menekan bel nya, padahal ia dan Jihan belum melakukannya kok pintu nya sudah terbuka.Dan pupus sudah harapan mereka untuk menekan bel sama-sama.

"Yahhh," keluh Jihan dan Ririn serempak.

"Hahaha makanya jangan kebanyakan debat. gak jadi kan tekan bel," ejek Laily puas.

"Eh kalian udah datang," ucap seseorang yang berdiri di ambang pintu.

Nathan melihat beberapa manusia yang berstatus teman sekaligus sahabat nya itu. Bener yang membuka pintu adalah tuan rumah sendiri.

NATHAN DAN NASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang