𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.
.
.
.
Setelah menghubungi pihak agensi, akhirnya agensi membuat pernyataan jika Haechan akan absen untuk beberapa waktu ke depan demi kesehatannya.
Reaksi penggemarnya pun beragam, bahkan ada yang membela Haechan dan menyalahkan berita hoax tentang Haechan itu yang menjadi penyebab Haechan seperti ini. Tapi nyatanya benar.
Haechan pun menjadi trending dimana-mana dan banyak ucapan 'get well soon Haechan'
Haechan juga sudah bangun walaupun sangat lemas.
Semuanya masih ada disini menemani Haechan.
"Sudah tidak sesak?" Tanya Mama, sejujurnya wanita itu masih sangat khawatir dengan putranya ini.
Haechan menggeleng, badannya sangat lemas.
"Mau sama Hyung~"
Donghyuck yang merasa terpanggil langsung berdiri dan mendekati adiknya, memeluk anak yang berwajah persis seperti dirinya itu dengan sayang.
"Jangan sakit lagi, Haechan-ah...jangan di fikirkan lagi ketikan seperti itu"
Haechan menyandar di dada Donghyuck, kemudian tangannya digenggam oleh tangan besar Donghyuck.
Dongsook juga tidak mau kalah, dirinya langsung melipir juga disamping Haechan dan mengelus rambut halus itu.
"Nanti biar Noona hajar orang-orang itu, kau tenang saja ya adik kecil"
"Menyingkirlah! Kau mengganggu waktuku bersama adikku" Donghyuck berkata dengan menyingkirkan tangan Dongsook dari kepala Haechan.
"Kau!! Dia juga adikku asal kau tau ya!"
"Tapi kau mengganggunya!"
Dongsook melotot, apa apaan ini.
Baru tangan Dongsook ingin mencengkeram hoodie kembarannya tetapi Mama sudah mencegah.
"Kalian ini sudah besar! Berisik sekali. Lebih baik kalian sana yang pergi, biarkan adikmu itu beristirahat"
Kedua anak kembar itu diam dan melihat Haechan yang tampak biasa saja.
"Tapi Haechan ingin bersamaku!"
Mama menghela nafas, kemudian mengangguk. "Baiklah...... Donghyuck-ah temani adikmu ya, dan Dongsook kau bantu Mama membereskan dapur. Kemudian tata pakaianmu, Mama tau ya dalam lemarimu selalu berantakan"
"Kau perempuan Dongsook, nanti kau juga akan mengurus hal seperti ini. Sudah, jangan ganggu adikmu lagi"
Dongsook menghembusnya nafasnya dengan malas, kenapa Mama bisa tau sih!
"Iya Ma, aku tau"
"Bagus, ayo keluar"
Dua perempuan tersebut keluar dari ruangan dan menyisakan 3 pria berbeda usia tersebut.
Haechan juga merapatkan tubuhnya pada Donghyuck untuk mencari kehangatan.
"Aigoo~ kau sepertinya hanya ingin dengan hyungmu saja ya?" Papa mengusap rambut putra bungsunya itu.
Haechan tidak menjawab, dirinya terus menghirup aroma dari tubuh Hyungnya yang satu ini.
Kemudian Papa keluar dari ruangan itu meninggalkan kedua anaknya.
"Besok sepertinya Hyungmu akan datang"
"Hyung? Hyung siapa?"
Alis Donghyuck berkerut, ini Haechan tidak lupa ingatan kan. Kemudian dirinya berdecak.
