09. Fever🌧️

3.3K 260 7
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.
.
.
.

Konser sudah berakhir dari 15 menit yang lalu tetapi semua member dibuat khawatir oleh Haechan karena nafas anak itu tidak beraturan.

Sebenarnya semalam anak itu sudah mengeluh badannya panas dan kepalanya sakit tetapi dia memaksa untuk ikut konser.

Beginilah jadinya, Haechan turun panggung langsung tumbang hingga memerlukan pasokan oksigen lebih.

Pakaiannya hanya tersisa kaos dan celana kain panjang karena sudah dicopoti oleh Doyoung dan Taeyong.

Kepala anak itu berkeringat sangat banyak hingga Mark takut terjadi sesuatu dengan Haechan.

"Langsung di bawa ke hotel saja, aku sudah mengubungi dokter" Ujar sang Manager yang ikut kalut, bahkan dirinya tadi yang menangkap Haechan saat anak itu sudah oleng.

Mata Haechan sedikit terbuka tetapi pandangannya kosong dan sibuk mengatur nafasnya yang begitu sakit di dadanya.

Mobil-mobil sudah siap, kini Haechan di dorong dengan brankar kesehatan sampai pintu keluar dan digantikan oleh Johnny yang menggendongnya.

Banyak media yang memfoto kemudian Mark dan Jungwoo memberikan gesture bahwa Haechan baik-baik saja.

Beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di hotel dan Haechan segera di baringkan dan dokter juga sudah datang.

Stetoskop itu digerakkan diatas dada Haechan, anak itu sudah tidur lagi, entahlah mungkin dia lelah.

"Bagiamana? Apakah dia tidak apa-apa?" Tanya Manager.

"Dia demam tinggi, untung saja tidak sampai kejang. Nafasnya juga masih berat, biarkan dia istirahat, jika semakin parah maka bawalah ke rumah sakit" Jelas dokter tersebut.

Manager mengangguk kemudian mengantarkan dokter tersebut ke depan, satu persatu member 127 mendekati Haechan.

Johnny kemudian melepas bajunya kemudian Taeyong yang peka itu juga melepaskan kaos yang dikenakan Haechan.

Mereka akan melakukan akin to skin untuk mengurangi demam Haechan, Jaehyun juga tidak mau kalah dirinya juga ikut membuka bajunya.

"Kau mau apa Jae?" Doyoung menodong Jaehyun dengan pertanyaannya.

"Aku juga ingin memeluk Haechan" Jaehyun langsung saja ikut masuk ke dalam selimut lalu meluk Haechan juga dari belakang.

Johnny menatap salah satu adiknya itu dengan malas, pemuda Jung itu selalu saja.

"Kalian istirahat saja, semuanya lelah. Biarkan Johnny dan Jaehyun yang merawat Haechan" Semuanya mengangguk atas perintah Taeyong dan berjalan menuju kamarnya masing-masing.
.
.
.
.
.
.

"Anak itu selalu saja membuat orang khawatir" Ujar Doyoung yang menata bajunya di koper.

Taeyong menghembusnya nafasnya. "Imunnya tidak sekuat yang lain, wajar saja. Tapi dia selalu memaksa jadi ya seperti ini"

"Awas saja besok jika keadaannya belum membaik tapi tidak mau ke rumah sakit, aku sendiri yang akan menyeretnya" Doyoung bersungut-sungut saat mengatakan itu, dirinya sangat khawatir.

"Halah, ujung-ujungnya kau juga yang ingin menangis jika dia kesakitan, lagaknya ingin menyeret"

Doyoung melotot, tapi yang dikatakan Taeyong itu benar, haaah yasudahlah.

Haechan World | Haechan LeeМесто, где живут истории. Откройте их для себя