14

2.5K 69 0
                                    

"Akanku jaga bidadarikuu sampai titik terendah nafasku."
Garrensya Azkara Al-Ghifari

-----

Asya tidak dibolehkan garren mengerjakan pekerjaan rumah. Dari menyapu, mengepel, memasak, mencuci semua garren kerjakan. Asya hanya boleh duduk manis disofa.

Adzan Dzuhur sudah berkumandang garren baru saja duduk setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah. Ia lelah tetapi saat melihat senyum manis asya seperti lelah itu hilang.

"Sholat dulu terus makan yaa" ucap garren

"Iya mas. Sini bbo dulu pasti capek" ucap asya menepuk-nepuk pahanya agar garren tidur di pahanya.

"Capek banget yaa, nih keringetnya banyak banget" ucap asya mengelap menggunakan tisu keringat garren yang bercelucuran di muka

"Nggak capek kalo udah liat senyum kamu humairakuu" ucap garren

"Gombal terus mas" ucap asya

"Enggak sayang, aku kuat kok. Apa lagi besok klo diperut kamu ada dede bayi, semua pekerjaan rumah aku yang urus" ucapnya lalu mengelus-elus perut asya yang rata

"Udah pengen banget ya mas?" Tanyanya

"Pengen yang, kan kalo ada dede bayi pasti membawa berkah dan Rizki, aku nggak bakal nuntut kamu buat hamil sekarang. Aku tau kamu masih mau mengejar masa depan. Tapi kalo Allah sudah menitipkan jangan marah karena ada dia ya. Dia adalah anugerah yang dititipkan oleh Allah sama kita. Allah kasi kepercayaan sama kita buat jaga dan sayangi dia" ucap garren

"Aku nggak masalah mas kalo soal bayi, aku bakal nerima walaupun umur aku masih muda banget. Aku gapapa mas aku seneng kalo dititipin dede sama Allah jadi aku nggak kesepian terus rumah ini rame" ucap asya senyum manis

"Terimakasih zawjatiku, humairaku, sayangku, cantikku, istrinya garren terbaik" ucap garren lalu menciumi tangan asya

"Aku juga seneng banget di kasih suami yang baik, pengertian, sayang, sabar, pemaaf, paham agama. Allah baik banget sama aku yang pendosa" ucap asya senyum dengan air mata yang jatuh.

"Nggak boleh ngomong gitu sayang, manusia nggak ada yang sempurna kita semuanya punya kesalahan aku juga pernah melakukan dosa tetapi sebaik-baiknya pendosa ada bertaubat" ucap garren dengan menghapus jejak air mata asya

"Yaudah yuk sholat kan nggak boleh ditunda-tunda" ucap garren diangguki asya. Saat asya ingin berdiri garren langsung menggendong asya kekamar.

"Turunin mas! Asya bisa jalan sendiri" ucapnya

"Nggak boleh sayang" ucapnya lalu asya hanya bisa pasrah.

---

Ada seseorang yang berusaha berfikir untuk menyingkirkan asya. Ia sedang memikirkan bagaimana caranya. Ia bersama 3 anak buahnya di sebuah rumah yang terpencil.

Salah satu anak buahnya itu membisiki bosnya.

"Boleh juga sih. Kita harus samarkan identitas!" Jawabnya

"Bagaimana rencananya?" Tanyanya lalu sibosnya membisikkan rencana tersebut.

"Oke. Nanti saya akan kabari terlebih dahulu baru bertindak! Tetapi siapkan dahulu semuanya" ucapnya.

"Siap bos laksanakan" ucap anak buahnya lalu diangguki olehnya.

---

"Mau kepesantren sekarang?" Tanya asya.

JALUR LANGIT SANG GUS  |end|Where stories live. Discover now