16

2.2K 60 0
                                    

"sesungguhnya pertolongan akan datang jika kita mau bersabar."
Garrensya Azkara Al-Ghifari
-----

Asya dan garren sedang bercerita dikamar. Mereka duduk diranjang. Setelah isya mereka mengambilkan waktu berdua dikamar.

Sejak hamil mood asya berubah-rubah membuat Garren binggung. Beruntung garren sangat sabar menghadapi asya. Asya menceritakan saat ia masih di smp dan sma.

"Mas tau nggak?" Tanyanya

"Kamu belum kasih tau sayang" jawabnya

"Duluu asya punya cita-cita yaitu jadi chef. Asya pengen masuk SMK ambil jurusan tata boga tapi ayah bunda nggak setuju. Dulu sebelum SMA asya tuh nurut loh mas, SMA asya nggak niat sekolah dan menjadi banyak ulah karena nggak minat di jurusan ipa apalagi ada matematika." Ucapnya

"Asya pengen kuliah masuk jurusan tata boga tapii apa bisa?" Tanyanya

"Bisaa sayang, kalo memang di takdirkan masuk pasti bisaa" ucap garren memberi support asya.

"Iy-huek huek" ucapnya terjeda karena asya merasakan muall lalu ia berlari ke kamar mandi dan memuntahkannya tetapi hanya cairan bening yang ia muntahkan.

"Kedokter aja yuk sayang" bujuk garren tetapi asya hanya menjawab dengan gelengan.

Garren memapah Asya hingga ranjang. Dan asya teringat ia belum meminum vitaminnya. "Mas ambilin vitaminku dilaci" ucapnya lalu garren membambilkanya dan mengambil air putih yang berada dinaskah.

"Sayang ke-" ucapan garren dipotong oleh asya.

"Gak usah bujuk asyaa lagii untuk kedokter! Kamu tidur diluar aku nggak mau tidur sama kamu ngeselin soalnya" ucapnya membuat garren kaget. Setelah asya dinyatakan hamil, mood asya berubah-rubah tetapi asya beruntung mendapatkan garren yang sabarnya seluass samudra.

"Ta-" ucapnya dipotong lagi oleh asya

"Kamu yang tidur diluar atau aku yang tidur diluar?" Ucap asya. Garren mengehelang nafas panjang. Apakah kesalahannya sefataal itu? Pikirnya.

Garren melangkahkan kakinya keluar menuju kamar tamu yang berada di samping kamarnya. Sementara asya ia tidak bisa tidur lalu ia membuka YouTube untuk melihat cocomelon.

---
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 garren terbangun. Ia berniat membangunkan asya untuk tahajud. Saat garren ingin membuka pintu ternyata bisa. Asya ternyata lupa menguncinya.

Iya melirik ke ranjang, masih ada asya yang tertidur tanpa selimut dan ada handphone disamping nya. Iya membangunkan asya tetapi tidak ada jawaban.

Garren bergegas mandi dan tahajud karena ia ingin kepesantren teman Abi ia akan berangkat lebih awal. Setelah selesai sholat subuh garren harus berangkat karena jaraknya menempuh waktu 2 jam.

Setelah sholat garren menyiapkan tulisan agar asya tidak marah. Ia letakkan diatas naskah. Garren turun ada abi dan uma yang bercerita ringan.

"Udah siap to Lee" Ucap Abi dianggukinya.

"Uma titip asya yaa, tadi garren udah kasih surat dinaskah soalnya asya kecapean, garren nggak tega banguninnya. Garren berangkat duluu" ucapnya lalu menyalami orang tuanya

"Iya lee, hati-hati ya" jawab uma lalu diangguki nya

"Assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam"

---

Asya terbangun ia teringat jika melewatkan sholat tahajud. Lalu ia mengambil wudhu untuk sholat subuh.

JALUR LANGIT SANG GUS  |end|Where stories live. Discover now