0.3

3.5K 19 2
                                    


Anak Anjing 1 itu Gio.

Anak Anjing 2 itu Erion.

Kalau Raka, Jeanna tidak tau nomornya, baguslah jadi kontaknya tidak ada Anak Anjing ke 3.

Jeanna melirik malas ponselnya, dia baru saja pulang! baru saja merebahkan diri dikasur! kenapa mereka mengusiknya diwaktu yang tidak tepat ini?

Jeanna lelah, dia bekerja 6 hari tanpa henti dan besok dirinya libur. Dan harusnya Jeanna memanfaatkan hari ini dan beok untuk tidur seharian.

Tapi Gio malah menyuruh mendatanginya sekarang juga dengan ancaman-ancaman yang membuat Jeanna tidak bisa menolak.

Anak Anjing 1

Seperti biasa, 30 menit nyampe
share location
Tolong dandan sedikit ya, cantik

Jeanna berdecak, mau tidak mau dia harus mandi dan bersiap-siap. Padahal sekarang sudah pukul 11 malam, kemana pria itu akan membawanya?

Selesai mandi dan berganti pakaian, Jeanna hanya memakai kaos pas badan, celana jeans high waist serta sandal tali, rambut dikucir satu, dan memakai make-up. Seperti chat dari Gio, dia harus berdandan sedikit.

Jeanna memesan taxi online, dia tidak mungkin naik motor malam-malam apalagi tidak memakai jaket.

Taxi online datang, Jeanna pun berangkat dengan keterpaksaan yang ada. Sampai kapan harus begini? sampai kapan dirinya harus diancam-ancam setiap harinya?

Jeanna tau dia salah, seharusnya dia tidak patuh pada mereka, tapi balik lagi dengan ancaman dan cerita Raya. Apa resiko yang akan Jeanna dapatkan jika menolak?

Jeanna sampai ditempat, setelah membayar gadis itu turun dari taxi online. Mentap gedung besar itu dengan seksama, jelas Jeanna tau apa tempat ini.

Gedung ini pusatnya anak muda. Ada berbagai permainan didalamnya, khususnya bowling terbesar, termahal dan termewah seindonesia. Gio kembali mengirim pesan, mengingat kalau Jeanna sudah telat dari waktu yang sudah diperkiran.

Jeanna naik kelantai 3, dimana Gio, Erion dan Raka bermain bowling. Gadis itu memasuki ruangan yang tidak terlalu terang, ributnya anak muda menyambut pendengaran.

Jeanna mengedarkan pandangannya, lalu mencibir saat melihat Erion tengah bermain bowling, Gio berdiri disebelah pemuda itu dan Raka duduk menatap kearah mereka.

"Mereka itu gay apa gimana? selalu bertiga kayak gak punya temen yang lain aja."

Jeanna mendekat, dia duduk disebrang Raka.

"Sorry, macet." sahut Jeanna.

Raka melirik intens gadis itu, tapi sama sekali tidak mengeluarkan suara hanya menatap membuat Jeanna jadi bingung sendiri.

Gio yang mendengar suara Jeanna menoleh, "Wah siapa ini?!" sambut pemuda itu.

"Lo ngapain nyuruh gue kesini--"

"Not bad, lo gak terlalu malu-maluin." potong Gio meneliti Jeanna dari atas sampai bawah.

Jeanna mendelik.

"Abis ini kita dinner." sahut Erion.

"Dinner? jam segini?!"

"Ya, Raka ulang tahun."

"Dia yang ulang tahun tapi gue yang repot?! gue capek! baru pulang kerja!" keluh gadis itu.

Gio terkekeh, "Tinggal resign aja."

"Temen lo yang nolak surat resign gue!" balas Jeanna.

Gio menoleh pada Erion, "Dia beneran ngajuin resign?"

welcome Where stories live. Discover now