out of the story

1K 19 3
                                    










Jeanna berdecak, "Shit gue lupa." ucapnya saat Jeanna dan Raya baru saja keluar dari lift.

Raya menautkan alis, "Kenapa Je?"

"HP gue ketinggalan, gue gak ada cash. Bentar ya, gue ambil dulu keatas." seru Jeanna.

"Pakai punya gue aja!"

"Boleh?"

Raya menagangguk, "Ayo-"

Ting!

Lift sebelah kanan terbuka, menampilkan sosok Erion yang dengan gagah langsung keluar. Pria itu melihat Jeanna lalu menautkan alis.

"Mau makan gratis gak?" tanya Jeanna pelan pada Raya.

Raya menautkan alis bingung.


Jeanna tersenyum manis lalu menoleh pada--"Erion!"

Raya melotot, dia reflek menundukkan kepala. Gadis itu shock setengah mati dengan Jeanna yang dengan lancang memanggil nama Erion.

"Kenapa?" tanya Erion.

Jeanna mendekat, "Minta duit."

Lagi-lagi Raya melotot kaget, padahal bukan dia yang bersikap kurang ajar pada atasan mereka tapi kenapa Raya yang deg-degan?

Raya berdoa dalam hati, semoga dia tidak terseret masalah jikalau nanti Jeanna diberikan surat peringatan, atau hukuman atau bahkan dipecat.

"Berapa?"

HA?!

Apa kata-nya? Berapa? Raya tercengang.

Pelan-pelan Raya mengadah, dia bisa melihat Jeanna berdiri dengan santai sambil mengangkat tangan seperti pengemis. Gadis itu bahkan terang-terangan menatap Erion yang notabe adalah bos mereka.

"Semua cash dalam dompet lo."

Raya mengerjap, celana kain ia remat guna mentralkan kegelisahannya. Sebenarnya apa yang dilakukan Jeanna? dan kenapa dia seberani itu?

Erion mengambil dompetnya disaku celana, "Lo lagi istirahat?" lalu mengeluarkan seluruh cash bewarna merah dan menyerahkan pada Jeanna.

Mata Jeanna berbinar, "Eh eh satu lembar aja."

"Tadi lo minta semua?"

Jeanna menipiskan bibir, dengan cepat ia rebut seluruh uang itu.
"Bapak Erion juga lagi istirahat ya?"

Erion terkekeh, "Iya, ayo makan bareng."

"Gak dulu."

Raya lagi-lagi melotot mendengar jawaban Jeanna, dia bisa melihat jelas Jeanna memasukkan puluhan lembar uang merah itu kedalam sakunya dengan santai.

Jeanna terbatuk, menunduk sedikit. "Selamat istirahat Bapak Erion."

Dengan wajar cerah Jeanna melangkah kearah Raya, "Yuk makan mekdi, gue traktir!"

Raya menggulum bubur, reflek dia menunduk lagi saat tidak sengaja ditatap Erion. Pasrah ditarik Jeanna yang melewati bos mereka begitu saja.



hehe.

welcome Where stories live. Discover now