part7:Serangan

22.3K 2K 33
                                    

Mark mengajak Haechan untuk berburu tapi sayangnya semua rencana itu berubah, langit tiba-tiba saja berubah warna menjadi kelabu dan hutan menjadi sedikit gelap, suasana terasa suram dan ingin membuat muntah.

Haechan sedikit merinding dan Mark masih menampilkan wajah datar biasa sajanya.

"Sial, roh pemakan jiwa datang Haechan. Aku tidak tahu mengapa mereka datang, ini belum bulan purnama dan kita juga bukan seseorang yang jiwanya telah kehilangan arah." bisik Mark dengan serius.

"Saya paham yang mulia dan saya juga kurang mengerti mengapa roh pemakan jiwa hadir, apa karena ini hutan larangan?" ucap Haechan yang sedikit takut dan menatap sekelilingnya.

"Apa kau takut?" tanya Mark dengan lembut.

"Sedikit." jawab Heachan jujur.

"Tenanglah, kau akan aman bersamaku." ucap Mark dengan serius.

Kuda dipacu cepat tapi tiba-tiba saja, di depan mereka muncul wanita cantik dengan rambut seputih salju, serta pakaian cantiknya dengan warna senada tapi lipstik merah darah dengan senyum seringai, membuat mereka terlihat sangat menakutkan. Dia adalah roh pemakan jiwa serta jantung, empat roh pemakan jiwa menghadang mereka berdua.

"Kita sepertinya sangat beruntung kawan, di tempat kita hadir seseorang dengan belahan jiwanya yang memiliki energi yang sangat kuat." ucapnya dengan lembut namun juga mematikan.

"Hem... Dari aromanya mereka seperti bukan alpha dan omega biasa." ucap seorang lagi.

"Makanan yang sangat nikmat, aku merasakan jika kita memakan salah satu jiwa dari mereka berdua, kekuatan kita akan berubah dan menjadi lebih kuat." ucapnya dengan terkekeh.

"Aku tahu mereka, yang alpha adalah pangeran di negeri kita dan yang omega adalah pelayan setia yang mulia permaisuri." ucap yang terakhir dengan senyum seringainya.

"Kau sepertinya sangat mengenali kami. Tidak kusangka roh pemakan jiwa seperti kalian juga bisa berbicara dengan manusia seperti kami." ucap Mark dengan datar serta waspada.

Haechan hanya diam saja dengan memperhatikan mereka berempat, matanya menatap sekeliling dan melihat jika mereka tengah dikepung oleh banyaknya roh pemakan jiwa, hutan mendadak berubah menjadi sangat menakutkan.

"Yang mulia kita dikepung." cicit Haechan pelan.

"Hm... Aku tahu, tenanglah." Mark sangat lembut menenangkan Haechan, matanya sedari tadi juga sudah melihat berapa musuh yang mengintainya, dia akui dia kalah jumlah.

Salah satu roh pemakan jiwa itu terkekeh, "Kau pikir kami bisu Yang Mulia putra mahkota? Maka kau salah. Sudahi pembicaraan kita, mari kita selesaikan semuanya."

Sulur dari rambut seputih salju itu mulai menyerang Mark serta Haechan, tapi Mark dengan cepat mengeluarkan kekuatan element apinya dan membakar rambut seputih salju dalam sekali kobaran apinya.

Teriakan kesakitan dan amarah memenuhi luasnya hutan, tapi empat roh pemakan jiwa itu tidak kunjung binasa, mereka tetap mengeluarkan sulur rambut mereka dan Mark akan membakarnya dengan cepat, dengan masih berada di kudanya.

"Yang Mulia, jika kau menggunakan kekuatanmu terus menerus, mana mu akan terkuras habis." ucap Haechan yang khawatir.

"Hem, aku tahu." ucap Mark dengan wajah datarnya.

Mark memasang anak panahnya dan bersiap untuk menarik busur panahnya, dia memusatkan energi hingga anak panah itu terselimuti oleh api berwarna putih seolah seperti cahaya. Dia melesatkannya satu persatu hingga mengenai empat roh pemakan jiwa itu, hingga tak lama mereka terbakar menjadi abu.

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now