part35

16.3K 1.6K 83
                                    

Sampai di sana Mark membawa Haechan untuk masuk ke dalam kamar pribadinya, tidak tahu kenapa dia lebih memilih membawa Haechan ke kamarnya daripada di kamar pelayan Haechan, yang dia pikirkan dia tidak mau lepas dari omeganya, dan ingin memberikan kenyamanan yang terbaik.

Tak lama Haechan mengerjapkan matanya, hingga akhirnya dia membukanya dengan benar dan menemukan Mark yang terlihat senang saat dia membuka matanya sedangkan Haechan sendiri, dia terlihat terkejut.

"Yang Mulia Mark...." Haechan ingin bangun dari tidurnya tapi Mark justru menyuruhnya untuk tidur.

"Kau harus beristirahat Haechan, jangan memikirkan hal apapun untuk sekarang." ucap Mark dengan lembut dan mengusap lembut pipi Haechan, lalu juga membenarkan anak rambut Haechan yang menghalangi wajahnya.

Sentuhan sederhana itu membuat Haechan merona merah dan entah mengapa dia jadi ingin memeluk alphanya, "Yang Mulia Mark, boleh, 'kah aku meminta sesuatu?"

Ucapannya dengan malu-malu dan Mark sedikit kaget karena tidak biasanya Haechan akan berbicara seperti itu lalu dia mengulas senyum lembutnya, "Tentu apa yang ingin kau minta?"

"Bisakah kau memelukku?" jawab Haechan dan membuat Mark terkejut, Haechan sudah merona malu, "Maafkan aku Yang Mulia, lupakan permintaanku anggap saja aku tidak mengatakan apapun."

Tanpa banyak bicara Mark segera naik ke ranjang dan tidur dengan memeluk Haechan, omeganya sudah merona merah karena malu dan Mark menyukainya.

"Sekarang tidurlah, aku akan memelukmu sampai pagi, jangan pikirkan apapun untuk saat ini." ucap Mark dengan lembut dan mengecup pipi Haechan.

Haechan sendiri tidak tahu kenapa dia justru memeluk tubuh alpha nya itu dan menyembunyikan dirinya di dada alphanya, yang dia rasakan hanya nyaman dan hangat.

Mark sendiri justru mengecupi puncak kepala Haechan dan memeluknya erat, rasa rindunya tersalurkan hari ini dan dia sendiri tidak tahu kenapa omeganya mau begitu manja dengannya biasanya Haechan akan menolak dan memilih menghindarinya.

Akhirnya alpha dan omega itu tidur di satu ranjang yang sama tidak peduli orang-orang yang membicarakan tentang hubungan mereka, serta sangat penasaran mengapa Mark begitu memperlakukan Haechan istimewa.

Di pagi harinya, Haechan yang mengerjapkan matanya bangun lebih dulu dan saat dia tersadar jika dia merangkul tubuh seseorang, membuatnya seketika itu juga dia berusaha melepaskan pelukan Mark yang sangat erat, jika diingat lagi dia sangat malu karena mengatakan permintaannya seharusnya dia menahannya saja.

"Kau ingin ke mana, ini masih sangat pagi?" tanya Mark dengan suara serak khas orang bangun tidur, dia bahkan masih menutup matanya tapi gerakan Haechan yang ingin lepas dari pelukannya membuatnya terusik dan terbangun, dia tidak akan melepaskan omeganya.

"Yang Mulia, ini sudah pagi aku ingin kembali ke kamarku saja. Bisa kau melepaskan pelukanmu?" cicit Haechan pelan.

Mark membuka matanya dan menatap omeganya itu dengan sayu, "Tidak boleh lanjutkan saja tidurmu di sini."

Mark kembali menutup matanya dan tidur dengan memeluk omeganya, Haechan merengek dan tetap ingin lepas sebenarnya dia juga takut ketahuan ada orang lain yang melihatnya ada di kamar putra mahkota, dia harus menjawab apa nanti.

Tapi karena Haechan yang mual membuat Mark membuka matanya dan melepaskan pelukannya, Haechan turun dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi, dia memuntahkan seluruh isi perutnya. Mark yang melihat hal itu segera menyusul omeganya itu lalu memijat tengkuknya dengan lembut, sungguh dia jadi takut dan khawatir sekarang.

"Haechan kau baik-baik saja?" tanya Mark khawatir, "Ingin kupanggil Doyoung Hyung?"

Haechan menggelengkan kepalanya dan terus memuntahkan semuanya hingga benar-benar selesai, Mark dengan telaten membersihkan bekas muntahan itu meskipun tidak ada isinya sebenarnya hanya ada air saja.

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now