23

20.6K 2K 77
                                    

Haechan yang sebenarnya hanyalah seorang pelayan karena kedua pangeran mengajaknya untuk duduk bersama, membuatnya jadi terseret arus pembicaraan para anggota keluarga kerajaan yang sama sekali tidak dia mengerti.

"Oh iya Buna, dia adalah Haechan seseorang yang pernah menyelamatkanku saat aku hampir dilecehkan, dia menghajar para alpha brengsek dengan begitu kuat dan tanpa ampun meskipun dia seorang omega biasa dan sempat membuatnya terluka." ucap Jaemin mengenalkan Haechan pada Winwin, ibunya.

"Terima kasih nak telah menolong anakku, aku berhutang nyawa padamu." ucap Winwin dengan tulus.

"Sama-sama Yang Mulia, jangan berbicara seperti itu anda tidak berhutang apapun padaku. Saya benar-benar tulus menolong pangeran Jaemin." ucap Haechan dengan lembut.

"Oh ya Buna, dia adalah pelayan kesayangan Permaisuri Taeyong serta salah satu kandidat omega untuk pangeran putra mahkota Mark, secara tidak langsung dia adalah musuh serta sainganku dengan pangeran Renjun." ucap Jaemin dengan tertawa kecil. "Tapi aku sama sekali tidak pernah menganggapnya sebagai musuh begitu pun dengan dirinya, aku dan pangeran Renjun menganggap dia sebagai teman kami."

"Aku senang mendengar hal itu nak." ucap Winwin dengan senyum lembutnya begitu pun dengan yang lainnya, kecuali Haechan yang terlihat menunduk malu.

"Pelayan kesayanganmu sangat menakjubkan Yang Mulia permaisuri Taeyong hingga dia bisa membuat dua pangeran yang seharusnya menjadi musuhnya justru menjadi teman baiknya. Aku jadi sangat penasaran bagaimana dengan kemampuannya yang sangat menakjubkan hingga dia tetap menjadi kandidat omega untuk pangeran Mark sedangkan dia hanya seorang pelayan." ucap Gualin membuka suara dengan menyeringai, dia sebenarnya hanya ingin memancing emosi putra mahkota Emerald.

"Apa maksudmu raja Citrine?" tanya Mark dengan wajah dinginnya.

"Dia hanya seorang omega biasa terlebih posisinya hanya seorang pelayan, aku ingin tahu bagaimana dia tetap berada di kompetisi dan tidak tersingkir disaat dia sama sekali tidak memiliki kubu pendukung seperti lantar belakang para kandidat lainnya." jawab Gualin yang seolah merendahkan pelayan yang sanggup membuat putra mahkota Emerald jatuh cinta dan Gualin melihat Mark yang menatapnya sangat tajam seperti ingin mengulitinya.

"Maaf Yang Mulia Raja Citrine, saya memang hanya seorang pelayan biasa tanpa dukungan siapapun tapi bukan berarti saya benar-benar tidak memiliki kemampuan dan kepintaran yang dapat diandalkan untuk bisa tetap berada di kompetisi dan tidak tersingkir, terkadang anda tidak bisa menilai seseorang dengan sebelah mata Yang Mulia dan tidak semuanya yang memiliki kubu pendukung bisa tetap berdiri tegak di jalannya, semua tergantung dengan bagaimana dia mengambil keputusan serta takdirnya." ucap Haechan membuka suara dengan tersenyum tipis namun menusuk.

Sedikit kesal saat Raja itu merendahkannya, karena hal itu juga kembali menimbulkan rasa ketidakpercayaan dirinya serta ketakutannya jika dia benar-benar tidak pantas menjadi omega putra mahkota Mark, pangeran di negerinya dan salah satu tuannya, perbedaan kasta mereka terlalu tinggi.

Karena merasa menolak takdirnya, tanda fate pair abadinya kembali terasa sakit dan Haechan sekuat tenaga menahannya meskipun sakitnya tidak begitu sakit seperti tadi.

Gualin terkejut saat omega itu berani membalas ucapannya dan dia melihat wajah Mark yang tersenyum puas, Haechan yang tersenyum tipis membuatnya berpikir mereka berdua perpaduan yang sangat pas.

"Dia memang hanya seorang pelayan, tapi bukan berarti dia seseorang yang bodoh, dia masih memiliki otak dan akal. Dia tetap berada di kompetisi karena dia memang pintar Yang Mulia raja Gualin dan semua itu karena usahanya sendiri. Anda seharusnya tidak perlu meragukan dan memandangnya begitu rendah!" tambah Renjun dengan menatap tajam membuka suara, awalnya dia memang mengagumi ketampanan raja muda itu tapi saat melihat bagaimana mulutnya sangat tajam, Renjun jadi berpikir ulang untuk mengaguminya.

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now