18

19.2K 1.7K 17
                                    

Mark, Lucas, Doyoung, Jeno serta Johnny mulai pergi menuju lokasi yang diberitahu oleh burung merpati itu yang terus terbang sebagai petunjuk arah untuk Mark, sesuai dengan perintah Haechan.

Sedangkan Johnny dengan kudanya berjalan di samping Mark, sesekali untuk memperhatikan alpha muda itu yang memiliki gelar putra mahkota yang kali ini terlihat begitu serius, tidak ada raut tenang ataupun santai, dia begitu dingin.

"Apa omega pemberani itu sungguh omegamu?" tanya Johnny membuka pembicaraan.

"Bukan, dia calon kandidat omegaku." jawab Mark dengan menatap lurus mengikuti burung merpati yang terbang.

"Oh benarkah, lalu mengapa kau terlihat berlebihan seperti dia benar-benar omegamu saat tahu dia diculik? Sangat mencurigakan." Johnny penasaran serta memasang wajah menyeringai dan Mark mencoba menghiraukan karena baginya Johnny terlalu berisik dan ingin tahu.

Meskipun Mark menyangkal dan tidak mau menjawab pertanyaannya, entah mengapa dia sangat yakin jika Mark dan omega pemberani itu memiliki takdir yang satu serta sama.

Lalu di depan mereka muncul seseorang laki-laki cantik dengan senyum yang mirip dengan Haechan.

"Haechan...." panggilnya dan menghentikan kudanya, tapi Johnny langsung menusuk perutnya hingga orang itu kesakitan dan berubah menjadi roh pemakan jiwa dengan wajah yang jelek, membuat semuanya terkejut. Gelar sang penghancur dan alpha brutal ternyata memang bukan isapan jempol belaka.

"Jangan terkecoh anak muda, itu adalah sihir ilusi hati-hati dengan mereka." ucap Johnny serius dan semuanya terkejut. "Jangan terlalu banyak memikirkan wajah seseorang, agar mereka tidak memunculkannya.

Sepertinya Mark terlalu kalut hingga dalam pikirannya hanya ada wajah Haechan dan Haechan.

Lalu secara bersamaan muncul kembali beberapa roh pemakan jiwa dengan wajah mirip Haechan serta Boemgyu yang mencoba menggoda dan menyerang mereka semuanya.

Johnny menyuruh mereka untuk bergerak cepat dan dia benar-benar melindungi serta membantai semuanya tanpa ragu dan belas kasihan dengan brutal, karena tiga alpha serta satu omega itu tidak mau diam saja membuat mereka jadi ikut turun tangan serta memulai pertarungan dengan para roh pemakan jiwa.

Di posisi Haechan sendiri dia sudah tidak berpura-pura tidur karena ketiga pangeran yang tadi terlelap sudah terjaga.

"Kita di mana? Badanku sakit semuanya." keluh Beomgyu.

"Saya tidak tahu kita berada di mana Yang Mulia, hanya saja saat ini kita sedang diculik dan dijadikan persembahan untuk roh pemakan jiwa, untuk sebuah kekuatan yang didapat secara instan." jelas Haechan serius.

"Apa! Kau tahu darimana Haechan?" Jaemin terlihat panik.

"Jangan bodoh pangeran Jaemin, jika kita tidak diculik kita tidak akan berada di penjara." omel Renjun dan Jaemin langsung menunduk, dia terlalu panik serta takut tadi.

"Maaf aku terlalu takut." ucap Jaemin pelan.

"Tidak apa jangan dipikirkan lagi, sekarang saatnya kita berpikir bagaimana kita bisa keluar." ucap Renjun dengan serius, dan semuanya setuju.

Lalu Jaemin berdiri, serta melihat gembok penjara yang terlihat sepertinya mudah untuk dibuka dan tidak ada mantra pengunci.

"Tidak ada mantra pengunci, Pangeran Beomgyu bisakah engkau melelehkan besi itu?" tanya Jaemin dengan idenya.

Beomgyu mengangguk mengerti dan mulai mengeluarkan energi element apinya, meskipun dia hanya seorang omega dia tetap bisa menggunakan kekuatannya dan sering melatihnya bersama para hyungnya.

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now