ALVIN REGANTARA

1K 136 1.1K
                                    

Hi! Semua, kembali lagi sama aku Ana iya ini cerita kedua aku hehehe.

Spin off dari ANDIRA IS MINE

DISCLAIMER⚠️ CERITA INI MURNI DARI HASIL PIKIRAN AKU SENDIRI! DAN TIDAK MENERIMA COPY PASTE DALAM BENTUK APAPUN APALAGI SAMPE MENIRU DENGAN ALASAN KARENA TERINSPIRASI! KALAU MAU BIKIN CERITA BIKINLAH SENDIRI JANGAN NGE-COPY APALAGI PLAGIAT DENGAN ALASAN TERINSIPIRASI.

***

"MAH HARUS BERAPA KALI AL BILANG AL ITU NGGAK MAU DI JODOHIN KAYA GINI!"

Terdengar suara nyaring bersamaan dengan suara langkah kaki yang berjalan tergesa-gesa dari tangga rumah. Itu Alvin dan dibelakang laki-laki tersebut terlihat perempuan paruh baya yang mencoba menenangkan anaknya.

"Dengerin Mamah dulu, Al. Jangan langsung emosi kaya gini." ucap Wiwi sang Mamah sambil berusaha menggapai sang anak.

Alvin menoleh ke belakang dengan tatapan seakan marah bercampur kesal, lagi dan lagi untuk kesekian kalinya Wiwi memaksa dirinya untuk mau di jodohkan dengan teman rekan bisnis dari Papah sambungnya atau bisa disebut dengan tiri.

Apa hak Damar sebagai orang tua sambung memaksa dirinya untuk setuju di jodohkan lagipula ia sendiri masih ingin bersekolah, belum minat bahkan belum siap untuk menjadi seorang suami untuk perempuan yang tidak ia cintai.

Jangankan untuk cinta kenal saja tidak, mana mungkin ia melakukan itu, membayangkannya saja Alvin tidak sanggup. Harus hidup bersama dengan seseorang yang tidak ia cintai. Memang benar ada kata-kata yang menyebutkan jika cinta akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. Namun, ia menolak hal itu karena Alvin hanya ingin kelak menikah dengan seseorang yang ia cintai dan pastinya tidak ada unsur perjodohan maupun dipaksa.

Di kira zaman Siti Nurbaya main jodoh-jodohan?

"Sekali nggak tetap nggak, Mah. Al bakalan tetap pada pendirian Al sendiri. Bilang ke suami Mamah jangan paksa Al buat nerima perjodohan itu." katanya dengan nafas memburu akibat emosi yang tidak stabil. "Atau gak suruh Kak Zia aja pasti dia mau di jodoh-jodohin kaya gitu."

"Mana mungkin Mamah lakuiin itu, Alvin! Bisa marah Papah kamu kalau Zia yang bakalan disuruh untuk menikah."

"Papah? Dia bukan Papah, Al! Papah Al cuman Ferdiansyah bukan Damar suami baru Mamah!" tekannya.

"Jaga omongan kamu Al! Papah Damar selama ini banyak membantu menyelamatkan hidup kita, kamu harus sadar itu!" emosi Wiwi pada anak laki-lakinya yang belum bisa menerima sepenuhnya kehadiran Damar diantara mereka.

"Iya Mah. Iya! Bantu nguras harta kita." balas Alvin dengan intonasi suara yang lebih tinggi membuat sang Mamah mengatup bibirnya rapat-rapat, ia lupa jika anaknya itu duplikat dari Ferdiansyah, sama-sama mempunyai sifat yang sangat keras dan pembangkang.

"Terserah kamu, Al. Mau ngomong bagaimana soal Papah Damar, Mamah cuman pengen sekali ini aja kamu turutin kemauan dia itung-itung untuk balas budi kamu ke suami Mamah."

"Al nggak mau! Kalau Mamah masih aja paksa aku kaya gini lebih baik Al ikut sama Ayah!"

Wiwi yang mendengar itu sontak langsung terkejut bukan main, selama ini ia memang sengaja tidak pernah memberikan informasi lebih lanjut tentang keberadaan sang mantan suami karena Wiwi tidak ingin anak semata wayangnya itu memilih ikut dengan Ferdiansyah yang notabenya adalah Ayah kandung dari Alvin sendiri.

"Ayah kamu itu sudah meninggal lebih baik kamu lupakan dia! Buat apa mengingat orang asing itu lagi!" ujar Wiwi, nada bicaranya terdengar lebih tegas dari sebelumnya. "Ingat itu! Jangan pernah coba-coba kamu berani mencari tahu soal dia lagi! Kamu tau kan Mamah benci sama Ayah mu itu," tambahnya.

DUNIA ALVIN: two different people [ON GOING]Where stories live. Discover now