05: Pembalasan dendam

329 78 1.1K
                                    

🎧: benar- benar (the overtunes & idgitaf)

*** Senin pagi, hari terrrrsial bagi seorang Alya Azzahra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***
Senin pagi, hari terrrrsial bagi seorang Alya Azzahra. Bagaimana tidak, gadis dengan mengenakan seragam putih, abu-abu itu bangun kesiangan. Ia bangun tidur sekitar pukul 06.20 alhasil membuatnya tergesa-gesa untuk pergi ke sekolah hingga tidak mandi hanya mencuci muka saja, serta gosok gigi.

"Udah, Pak. Stop di sini aja, soalnya sekolahan saya udah deket kok," ucap Alya pada supir angkot.

"Masih jauh, Mbak. Sekalian saya anteriin sampe depan sekolah aja, lagian ini macetnya pasti bentar lagi selesai."

"Nggak papa, saya turun di sini aja."

Alya turun dari angkot setelah memberikan uang selembaran berwarna ungu pada sang sopir angkot. Secepat kilat ia berlari menerobos dari kemacetan berlangsung, beginilah jika tinggal di kota besar pasti tidak akan jauh-jauh dari kemacetan.

Pundak Alya naik turun, serta nafasnya sudah tersengal-sengal setelah keluar dari angkot tepat di perempatan jalan menuju sekolah, ia harus kembali berlari untuk ke Taruna Jaya. Tungkai kakinya terasa berat sekali, maklum efek dari tidak sarapan pagi. Semuanya gara-gara bangun kesiangan.

"Hufttt! Gue yakin ini pasti udah telat, mana udah jam 7 lagi," Alya melirik ke arah jam tangan berwarna kuning yang melingkar dipergelangan tangannya.

"Gue baru inget kalau pelajaran pertama itu kan-" jedanya. "ABIS DEH GUE! PELAJARAN BAPAK GALAK, IYA, IYA BAPAK GALAK." ujar Alya.

"Ikut upacara udah kagak malah pake acara telat segala, double ini hukuman gue."

Pelipis gadis tersebut sudah dipenuhi dengan bulir-bulir keringat, seragamnya juga sudah basah akibat berlari menerobos macetnya jalanan. Hingga sampailah didepan SMAN Taruna Jaya, gerbang sekolah itu sudah tertutup rapat.

"Fix! No debat pasti tuh guru galak udah masuk, mampus banget gue!"

Alya melangkahkan kakinya mencoba untuk mengintip dari balik celah-celah tembok sekolah dan terlihat, ada beberapa murid yang di hukum oleh para osis Taruna Jaya, bisa di tebak pasti itu 'karna terlambat datang.

"Duhhhh! Gamau gue di hukum. Mau ditaroh dimana ni muka kalau sampe di hukum kaya mereka semua."

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Terdengar samar-samar seperti ada suara seseorang tengah berkelahi, tapi entah berasal darimana membuat jiwa kepo Alya meronta-ronta untuk mengetahui suara apa itu.

Perlahan-lahan kaki Alya berjalan menuju ke arah Gg kecil disebelah Taruna Jaya. Namun, detik itu juga kedua bola mata gadis tersebut melotot ketika mengetahui jika Alvin tengah dikeroyok oleh para anak remaja seusia mereka. Ada sekitar 10 orang.

DUNIA ALVIN: two different people [ON GOING]Where stories live. Discover now