03: Bakso date

372 97 1.2K
                                    

Absen dulu = Hadir

Maaf gak bisa kaya masa lalumu, soalnya aku masa depanmu.

—alyaazzahra

Bukan gak suka, cuman kaya ngerasa i'm not good enough for someone.

—alvinregantara

—alvinregantara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Kantin sekolah tengah ramai dipenuhi dengan para murid yang memilih menghabiskan waktu untuk berada dikantin. Begitu juga dengan sepasang anak remaja yang tengah duduk di bagian pojok kantin. Alvin yang semula hanya ingin menghindar untuk bicara dengan Alya— gadis yang setiap saat mengganggunya, kini malah ia terjebak dikantin untuk makan bersama.

Terlalu malas untuk mengusir jadinya sekarang laki-laki itu membiarkan gadis dengan rambut sebahu serta hoodie hitam itu berada dikantin bersamanya. Akan Alvin pastikan jika ini terakhir kalinya ia bersikap ramah kepada si tukang pengganggu.

"Mau pesen apa?" tanya Alvin kepada Alya.

Yang ditanya malah celingak-celinguk kesana kemari, seolah mencari seseorang tentu hal itu semakin membuat Alvin emosi. Bersama Alya kesabarannya terus-terusan di uji. Padahal sabarnya seorang Alvin itu sebenarnya seperti tisu dibagi 2 sangat tipis sekali.

"Lo tuli? Telinga lo masih berfungsi kan? Gue nanya malah gak dijawab." ketusnya sembari merotasi matanya.

"Emangnya lo nanya ke gue, ya?"

"Kagak! Sama tunggul! Ck, menurut lo aja gue nanya sama siapa sedangkan dimeja ini cuman ada kita berdua."

"Tapi kan bisa jadi aja lo nanya ke orang lain bukan ke gue."

"Mending lo lain kali pergi ke dokter deh."

"Ngapain? Gue kan sehat."

"Buat cek telinga lo itu masih berfungsi apa gak, kali aja ada kerusakan."

"Sorry deh. Ya, abisnya lo nanya ke gue tapi, natapnya ke arah lain. Kan wajar aja gue bingung lo nanyanya ke siapa." ujar Alya

"Itu karna gue enek liat lo!"

Mulut Alya membentuk huruf o saat mendengar ucapan dari sang crush. "Congkel aja mata lo biar sekalian gak bisa liat!"

Alvin menghembuskan nafasnya dengan pelan agar tetap sabar. "Mau makan apa?"

"Apa ya? Gue bingung nih,"

"Cepetan apa?! Keburu bel ntar."

"Udah deh samaiin kaya pesanan lo aja."

Tepat kalimat itu keluar, bola mata laki-laki itu terputar lagi. "Dasar cewek! Kalau gue tau lo pengennya gitu, kaga bakal gue tanyaiin."

"Yaelah itung-itung latihan buat jadi calon pacar yang perhatian gitu."

DUNIA ALVIN: two different people [ON GOING]Where stories live. Discover now