DEJAVU 46

583 97 35
                                    

Anthony menatap marah pada Mew dia benci pernah mempercayakan kebahagiaan cucu tersayang nya pada pria bajingan seperti Mew yang masih terbayang dengan masa lalu nya.

"Ceraikan cucu ku."

Hati Mew mencelos mendengar nya, dia menatap lamat pada pria berumur yang masih terlihat tampan itu.

"Kakek aku tidak." Lemah Mew.

Mew menjatuhkan dirinya di depan Anthony, "Aku mohon jangan pisah kan aku dengan Kana." Ujar nya dengan suara yang bergetar.

Anthony memalingkan wajah nya seolah tidak sudi melihat Mew. Dia terlalu muak berurusan dengan para bajingan yang mengelilingi kehidupan cucu nya. Dia berusaha setengah mati membahagiakan cucu nya tapi dengan gampang nya Samudra dan Mew menghancurkan usaha nya.

Anthony sungguh benci jika harus melihat kehancuran cucu nya.

"Sedari awal aku sudah memperingati mu untuk berhati-hati. Kau berjanji membahagiakan cucu ku, aku merestui mu karna melihat keyakinan mu yang seakan-akan mencintai cucu ku melebihi kau mencintai dirimu sendiri. Dimana janji mu?" Anthony hanya tidak ingin Kana hidup dalam penderitaan, dia akan menghilang kan rasa kemanusiaan nya jika ada yang berani sedikit saja mengusik cucu kesayangannya.

Jangan kan Mew bahkan Samudra yang anak kandung ny pun tidak segan dia siksa karna menyakiti cucu nya.

Anthony tidak pernah takut kehilangan apapun selama Kana hidup penuh kebahagiaan. Anthony bahkan rela mati berulang kali jika itu menjamin kebahagiaan cucu nya.

Kana satu-satu nya harta yang berharga untuk nya. Apapun akan dia relakan selama Kana bahagia, Anthony akan mengusahakan apapun.

"Aku bahkan menyiksa putra ku sendiri hanya karna dia menyakiti cucu ku. Selama bertahun-tahun aku menjaga dan menjamin kehidupan Kana, tapi kau seenaknya datang dan kembali menghancurkan cucu ku." Tegas Anthony.

"Sungguh Mew aku tidak sudi melihat cucu ku hidup penuh trauma, aku hancur jika harus melihat cucu ku kembali terpuruk. Aku yang selalu memberikan dia kebahagiaan, aku bahkan tidak berani untuk sedikit saja marah padanya, aku bahkan tidak berani melukai hatinya, tapi kau? Kau menghancurkan nya, kau memperlakukan dia seperti bayangan masa lalu mu." Dada nya terasa remuk jika membayang kan Kana harus kembali hancur seperti kehilangan Alice.

Anthony memang kejam bahkan sangat kejam pada siapapun tapi pada cucu nya, pada kesayangan nya, dia berubah menjadi lembut. Jangan kan untuk marah pada Kana, bahkan Anthony sedikit pun tidak pernah membuat Kana meneteskan air matanya karna dirinya.

Jika saja setetes air mata itu terjatuh karna dirinya, Anthony siap jika harus mati penuh penderitaan.

"Ceraikan cucu ku setuju atau tidak nya dirimu akan aku pastikan surat cerai itu besok akan sampai pada mu." Anthony melangkah meninggal kan Mew sebelum keluar ruangan dia berhenti tanpa membalikan badan nya.

"Aku akan membawa nya kembali ke Amerika jangan pernah sedikit pun kau melangkah kan kaki mu untuk menemui cucu ku." Lanjut nya dan pergi meninggalkan Mew yang sudah tidak karuan.

Mew menundukkan kepala nya dan cairan bening menetes begitu saja. Dia merasa takut untuk kehilangan Kana dan calon anak mereka. Jika dari awal dia tidak mabuk dan mengungkapkan rahasia nya mungkin semua ini tidak terjadi.

Mew merasa bodoh karna kecolongan. Dia tidak menyesal karna tetap mencintai Gulf tapi yang dia sesalkan adalah kecerobohan nya yang tidak berhati-hati menyimpan rahasia.

*****

Namtan memegang tangan Davikah membuat wanita tua itu menoleh menatap putri nya.

"Mommy sebaiknya kita temui Kana." Ujar Namtan pelan.

Davikah menggeleng dia sudah terlalu malu untuk menunjukkan wajahnya pada Kana. Davikah tidak bisa menemui menantu nya, dia terlalu malu.

"Kakak mu sudah keterlaluan. Mom tidak ingin lagi menjadi penengah, Mom tidak lagi mempunyai muka untuk menemui Kana." Ucap Davikah. Dia hanya bisa menangis dan memohon maaf pada Alice karna perbuatan putra nya yang membuat Kana tersakiti.

Davikah tidak lagi akan melindungi putra nya. Biarlah putra nya menerima karma atas semua ini.

Namtan hanya bisa menghela nafas pelan, kakak nya memang sangat brengsek! Ini lah alasan Namtan yang terlalu malas berhubungan dengan pria, karna menurut nya pria itu bajingan yang tidak tau diri.

Namtan lebih memilih menjalin hubungan dengan wanita agar terhindar dari rasa sakit.

*****

"Pergi lah Mew." Ucap Morrone dengan dingin.

"Ayah.. " Mew hanya mempunyai Morrone sebagai harapan nya untuk bersama dengan Kana kembali.

"Aku tidak bisa membantu mu. Kau memang pantas mendapatkan ini Mew."

"Ayah aku tidak bisa kehilangan Kana.. " Mata nya bersorot ketakutan akan sebuah kehilangan. Mew tidak mau, mau takut setengah mati tapi dia bingung menjelaskan perasaan nya.

Perasaan takut ini susah untuk Mew jabarkan. Entah dia takut kehilangan Kana atau kehilangan seseorang yang mirip dengan Gulf.

"Jika memang kau tidak bisa kehilangan Kana seharusnya dari awal kau menghapus rasa cinta mu pada Gulf."

Mew menatap Morrone lalu menggeleng pelan tidak semudah itu untuk melupakan Gulf.

"Bagaimana bisa aku melupakan seseorang yang aku jadikan tujuan ku untuk hidup?" Mew menjeda perkataan nya. Dia menatap Morrone dengan penuh rasa sakit yang seperti nya hanya dia yang tahu seperti apa rasa itu.

"Aku selalu merasa bersalah jika ingin mencintai Kana, aku selalu terbayang bagaiamana perlakuan ku dulu pada Gulf.. Rasanya tidak adil jika rasa cintaku juga turut hilang dan berpindah pada Kana." Mew merasa ada sesuatu yang sedang menusuk hati nya, perih dan nyeri.

"Kana mendapatkan semuanya, dia mendapatkan kasih sayang yang tidak Gulf dapat kan. Bahkan ayah menyayangi Kana, apakah aku juga harus turut mencintai Kana? Itu tidak adil. Aku merasa bersalah karna Kana mendapatkan semua itu sementara Gulf tidak." Lanjut Mew. Sisi lemah nya kembali terlihat, mau bertahun-tahun telah berlalu pun dia tetap tidak bisa menghilangkan semua tentang Gulf.

Morrone menggeleng dia benar-benar bingung dengan pola pikir Mew. Bagaimana bisa pria itu berpikir demikian?

"Mew aku juga tetap mencintai Gulf setara aku mencintai Kana. Mereka berdua mempunyai posisi yang sama tanpa ada nya perbedaan, memang rasanya tidak adil karna Gulf belum merasakan kebahagiaan yang Kana dapatkan tapi Gulf juga akan sangat marah karna dirimu kembali menjadi bajingan, dia pasti akan membencimu karna membuat nya menjadi alasan Kana terluka. Kau salah Mew, kau sangat salah dalam hal ini." Morrone tahu dia belum cukup baik menjadi ayah untuk Gulf tapi demi tuhan jika Gulf tetap hidup dan hadir Kana dia akan menyayangi kedua nya tanpa membandingkan seperti sebelumnya.

Morrone sedang menyalurkan rasa kasih sayang dan cinta nya yang tidak bisa dia sampaikan pada Gulf. Dia memberikan itu pada Kana yang kebetulan tidak mendapatkan peran dari ayah kandung nya.

Morrone tidak mau ada anak yang mengalami sama seperti yang anak nya alami.

"Apapun alasan mu tidak akan membuatmu benar, kau tetap salah. Ceraikan Kana, biarkan dia bahagia tanpa kehadiran mu. Sudah cukup kau membuat Gulf menderita jangan mengulangi kesalahan yang sama."


tes ombak dulu yaaa kann udah lama nih hiatus nya^^

apa kabar semuanya? adaa yang nunggu kelanjutan cerita ini gaa? maaf kalau alur nya sedikit berantakan karnaa aku agak susah nulis, mungkin efek kelamaan hiatus ya?

DEJAVU S2Where stories live. Discover now