[END] Di balik kehidupannya yang sederhana, ia tidak pernah menyangka bahwa sesungguhnya bahwa ia adalah cucu dari orang terkaya se-Asia. Hingga orang suruhan sang kakek menjemputnya di rumah yang sederhana. Dan ia pun harus menikah dengan putera sa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Jungkook melonggarkan pelukannya lalu menatap Taehyung lembut.
"Aku ingin makan strawberry cake..."
"Baiklah, setelah ini kita pergi. Ada lagi?"
"Ciuman!" Jungkook mengusap belakang kepala Taehyung lembut. Begitu pula dengan Taehyung, lelaki itu tampak mengusap lembut pipi Jungkook.
Lelaki tampan itu akhirnya tersenyum saat Jungkook mendekati wajahnya. Dan sudah bisa ditebak, Jungkook menumbuk lembut bibir Taehyung seiring sepasang matanya yang mulai terpejam. Mereka berciuman, hangat dan lembut, seperti biasanya. Tidak pernah berubah dan Taehyung akan selalu memberi kenyamanan untuk Jungkook.
Untuk beberapa saat, mereka terbuai oleh bibir manis keduanya. Saling mendamba, penuh puja. Hingga beberapa saat yang terdengar hanyalah kecipak basah dari kedua bibir yang saling berpagut, diiringi lenguh pelan dari bibir Jungkook. Tanpa sadar kepala mereka miring ke kiri dan kanan, sepertinya ingin mencari posisi ternyamannya. Jungkook akhirnya menghentikan ciumannya lalu menatap Taehyung lamat. Taehyung mengusap bibir bawah Jungkook lembut lalu kembali mencium bibir merah itu singkat.
"Setelah ciuman, apalagi yang kau inginkan, baby?" tanya Taehyung lembut.
Tidak menjawab, Jungkook malah kembali memeluk Taehyung erat. Taehyung pun mengusap punggung Jungkook lembut dan sesekali mencium pelipisnya sayang.
"Kau pasti bosan seharian ini, kan? Kita bisa jalan-jalan setelah ini, hm?" lanjut Taehyung. Dan Taehyung hanya merasakan anggukan Jungkook di bahunya seraya mengeratkan pelukannya. "Uhm, apa makanan di restoran hotel rasanya enak?" tanya Taehyung.
"Sepertinya enak, tapi aku hanya makan sedikit saja, hyungie. Tapi, aku suka saladnya...enak," jawab Jungkook dengan suara membenam. Taehyung hanya mengangguk saja. "Ayo, kita berangkat, hyung," ajak Jungkook. Namun, ia masih pada posisinya bahkan pelukannya pada Taehyung masih sama, malah Taehyung bisa merasakan bahwa Jungkook mengeratkan pelukannya. Dan itu malah membuat Taehyung gemas saat Jungkook kembali mengusalkan wajahnya di ceruk lehernya.
"Bagaimana kita bisa pergi kalau kau masih memelukku seerat ini, baby. Aku jadi tidak tega melepaskannya," balas Taehyung. Lembut, intonasi yang akan selalu ia berikan pada Jungkook. Sangat terlihat bahwa ia sangat mencintai Jungkook-nya. "Kau juga harus memakai jaket, akan dingin saat malam nanti, hm?"
Jungkook mengangguk, lalu melepaskan pelukannya dan menatap Taehyung. Bibirnya sedikit mengerucut, ditambah lagi rambutnya yang sedikit berantakan semakin membuatnya lucu, menggemaskan. Sepertinya, itulah yang Taehyung rasakan saat itu. Merasa gemas, Taehyung akhirnya menangkup wajah mungil Jungkook, menekan pipi kiri dan kanannya hingga bibir Jungkook mengerucut kemudiian ia menciumnya singkat.
