After school 18

879 73 9
                                    

Suasana sudah larut ketika Sunghoon keluar dari kamar sunoo.Obsidianya melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul satu dini hari.

Sunghoon terbangun dari tidurnya karena ia lapar,jadi dirinya memilih bagun dan mengenakan celana trainingnya saja lalu keluar dari kamar menuju ke dapur.Membuka laci dan mengambil satu ramen untuk dia masak.

Selama ia membuat ramen, pikirannya tidak terfokus kesana.Ia memikirkan ucapan ibunya Kemarin, Sunghoon menelfon ibunya karena ia merindukan sosok tersebut.Mereka berbincang cukup lama.Obrolan mereka layaknya ibu dan anak pada umumnya.Sunghoon bahkan banyak menceritakan masalah yang dia hadapi sekarang,dan ibunya selalu memberikan ia semangat serta solusi untuk masalah yang ia hadapi akhir-akhir ini.

Dari semua masalah tersebut ada satu hal yang menjadi beban pikirannya lagi.Ibunya memberitahukan padanya bahwa besok adalah hari peringatan kematian seseorang.Dan ibunya selalu berpesan untuk datang kekuburan, setidaknya hanya menaburkan bunga dan memberikan doa untuk jiwanya yang telah tertanam di dalam tanah.

Sunghoon memikirkan hal itu,sudah lama sekali ia tidak berkunjung kesana.Baru kemarin teringat ketika ibunya bilang bahwa hari ini hari peringatan kematiannya.

Terlalu banyak melamun,tanpa sadar sunoo sudah ada di belakang tubuhnya.Pemuda itu bahkan melingkarkan lengannya di pinggang Sunghoon,lalu menumpukan dagunya di pundak Sunghoon yang tidak berbalut apapun.

"Airnya sudah mendidih,kenapa ramennya belum di masukan." Tersadar dari lamunannya, Sunghoon mulai mencelupkan ramen miliknya ke dalam panci.Lalu menolehkan wajahnya menatap sunoo yang masih terlihat kelelahan.

"Kenapa bangun?" Tanya sunghoon, Sesekali ia mengusap lembut lengan sunoo yang melingkari perutnya.

"Aku juga lapar,jadi aku terbangun.Dan tersadar kau tidak ada di sampingku,ketika keluar justru aku menemukanmu sedang berdiri didepan kompor sambil melamun.aku mau juga ramennya.." Tawa Sunghoon terdengar mendayu mendengar ucapan terakhir sunoo,Ia kembali mengambil satu bungkus ramen di laci Lalu memasukkannya kedalam satu panci disana.Mencampur seluruh bumbu dan mengaduknya hingga merata.

Sementara sunoo,ia hanya menyandarkan kepalanya di pundak Sunghoon sembari memejamkan matanya tanpa melepas pelukan eratnya di pinggang kekasihnya.Ketika tubuh pemuda itu bergerak kesana-kemari,sunoo juga mengikutinya di belakang tanpa merubah posisi awalnya.

tak perlu menunggu lama ramennya matang, Sunghoon melepas pelukan sunoo dari tubuhnya dan berbalik menghadap kearahnya.Ada raut terkejut diwajahnya ketika yang ia dapati sunoo hanya memakai kaos miliknya tanpa bawahan apapun.

"Apa ini? Kau sengaja mau menggodaku?" Ujar Sunghoon lalu membawa sunoo ke ruang tengah Kemudian mendudukkan kekasihnya ini di sofa sembari menyiapkan meja kecil untuk Mereka berdua makan.

"Aku malas,lagi pula aku sudah terlalu lapar." Ujar sunoo yang kini mulai merosot ke bawah sofa.Menempelkan dua bongkahan sintal miliknya yang tidak berbalut apapun dengan lantai kayu yang dingin.

"Tunggu disini,aku ambil ramennya dulu." Sunoo mengangguk,dengan Sabar ia menunggu sunghoon mengambil ramennya.Sesekali matanya terpejam kembali karena rasa kantuknya yang mendera,tapi rasa laparnya juga tidak bisa ia tahan.

Tidak lama Sunghoon kembali dengan membawa makanan mereka,satu botol cola berukuran besar juga ia apit di lengannya ada dua gelas juga disana.Lalu ia letakkan di hadapan sunoo yang sudah berbinar menanti makanan miliknya.

Keduanya menikmati ramen mereka, sesekali sunoo menerima suapan dari Sunghoon Dan mereka berbincang seperti biasanya.Dini hari yang hangat setelah sesi panas keduanya.

"Aku lihat kau semakin kurus saja.." sunoo memperhatikan wajah Sunghoon kini mulai terlihat tirus.Bahkan otot-otot di lengannya juga mengecil.

"Aku setres karena tidak bertemu denganmu satu bulan penuh" Ujar Sunghoon acuh sembari menghabiskan sisa ramennya.Sunoo sendiri hanya bisa mendengus dengan ucapan Sunghoon.Satu bulan itu bukan berarti mereka benar-benar tidak saling bertemu.Bahkan hampir setiap hari Sunghoon menelfonnya dan wajahnya selalu terpajang di layar ponsel.

After school || sunsunWhere stories live. Discover now