After school 19

691 60 8
                                    

Gadis kecil berkisaran usia 10 tahun tengah berjalan dengan riang menuju ke taman komplek di tempat tinggalnya.Ditangannya ada seikat bunga juga satu buah kotak  kecil tidak tahu isinya apa.Semua benda itu ia beli dengan uangnya sendiri.

Bermodalkan menguras celengannya,ia berhasil mengumpulkan uang sebanyak yang ia mau.

Di taman,netra bulatnya menatap siluet seseorang yang sudah menunggunya.Mungkin sudah sejak tadi bocah yang berbeda dua tahun dengannya itu menunggu kehadirannya.

"Sunghoon oppa!" Pekiknya, pemilik nama itu menoleh lalu tersenyum sembari melambaikan tangannya.

"Wonyoung-ah!"

Gadis kecil bernama wonyoung itu berlari perlahan menghampiri Sunghoon.Senyumnya bahkan tidak pernah luntur dibibir mungilnya.

"Jangan lari-lari,nanti kau jatuh.."ujar Sunghoon memperingati wonyoung yang kini sudah berhadapan dengannya. Gadis kecil itu hanya memberikan senyuman kecil Sebelum akhirnya mengajak Sunghoon untuk duduk di taman.

"Apa yang kau bawa?" Tanya sunghoon ketika ia melihat seikat bunga kecil serta satu kotak hadiah ada di tangan wonyoung.

Gadis itu tersenyum lalu memberikan seikat bunganya ke pada Sunghoon.

"Untukmu,aku membelinya dengan uangku.." senyumannya tidak pernah luntur sama sekali setelah bunga itu Sunghoon terima.

"Kenapa membelinya,kau buang-buang uang saja." Omel bocah usia 12 tahun itu,dia baru saja pulang dari lesnya.Dan langsung mampir kesini ketika wonyoung menelfon dirinya untuk bertemu di taman.

"Aku membeli itu karena aku ingin melamarmu.."

"Hmm??" Sunghoon menatap bingung kearah wonyoung yang kini mulai membuka kotak kecil ditangannya. Kotak itu berisi dua buah cincin perak.

Wonyoung berdiri di hadapan Sunghoon sebelum akhirnya bersimpuh lalu menyodorkan kotak cincin tersebut.

"Will you marry me oppa??" Ujarnya penuh harap,mata bulatnya berbinar-binar menantikan sebuah jawaban dari Sunghoon.Tapi bukan ucapan "yes" ataupun "ya" yang wonyoung terima, Justru gelak tawa yang Sunghoon berikan.Membuat bibirnya mengerucut kesal.

"Kenapa tertawa?? Aku sedang melamarmu oppa! harusnya kau menerimanya!" Gadis itu berdiri menantang dihadapan Sunghoon yang masih sibuk tertawa.

"Kau ini lucu sekali.. harusnya lelaki yang melamar perempuan bukan sebaliknya.." Ucapannya di sambung dengan tawa yang tidak ada hentinya,bahkan tubuh itu sampai bersandar di kursi yang mereka duduki.

"Lagi pula kita masih kecil,masih belum bisa untuk menikah." Ujarnya sambil menghapus air mata yang keluar dari ujung matanya karena tawa yang ia keluarkan.

"Tetap saja aku Ingin melamarmu!" Wonyoung pantang menyerah,ia kembali menyodorkan cincin yang ia beli di toko mainan kemarin sepulang sekolah.

"Sunghoon oppa,ayo menikah denganku.."

Sunghoon makin menjerit dengan tawa.Gadis kecil dengan kunciran tinggi ini benar-benar membuatnya terhibur.

Setelah selesai dengan tawanya, Sunghoon menarik lengan wonyoung untuk duduk di sampingnya.

"Wonyoung-ah,Kita berdua masih anak kecil,menikah itu hanya untuk orang dewasa..kita ini masih belum cukup umur untuk menikah.." jelas Sunghoon,ia ingin memberi sedikit pengertian untuk wonyoung.Itu juga yang di jelaskan ibunya ketika ia bertanya mengenai pernikahan.

"Memangnya dewasa itu seperti apa?" Pertanyaan polos itu mengundang senyum di bibir Sunghoon.Ia kembali menjelaskan apa itu dewasa walaupun tidak terlalu signifikan.yang penting wonyoung paham dengan ucapannya.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Jan 30 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

After school || sunsunDove le storie prendono vita. Scoprilo ora