Lima - Hari ketiga

225 47 40
                                    

"San, buka mulutmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"San, buka mulutmu."

"Kak Hongjoong, San sudah kenyang," rengeknya untuk yang ke sekian kali. Walau begitu, ia tetap membuka mulut dan kembali menerima suapan yang diberikan kekasih hati.

Melihat itu, Hongjoong tak dapat menahan tawa gemasnya. "Baiklah, baiklah, ini yang terakhir," balasnya dan kembali memberikan suapan pada San yang masih sibuk menyelesaikan karya lukisnya. Tersenyum senang karena San tetap menurut.

Arloji di tangan, kembali Hongjoong cek, masih pukul tiga sore, masih ada banyak waktu baginya menemani San sebelum kembali menemui Seonghwa. Semoga saja semuanya berjalan lancar dan ia dapat membuat Seonghwa pergi sebelum San mengetahui akan keberadaan pria tersebut. "Setengah jam lagi aku akan mengantarmu pulang."

"Hee, tapi lukisan San belum selesai," protes yang lebih muda.

"San-ie, kamu sudah duduk menyelesaikan lukisan sejak pukul satu, aku ingin kamu istirahat lebih dulu, bisa disambung lagi besok," putus Hongjoong final.

San cemberut, tetapi juga mengangguk setuju, kembali fokus pada lukisan sembari menikmati segarnya angin yang berembus dari arah pantai.

Hongjoong sendiri memilih mendekati pagar pembatas dermaga pantai dan menyandarkan kedua lengannya di sana, netranya menatap lurus lautan yang terbentang luas di depan.


"Mingi? Mingi adalah adik kesayanganmu, Hongjoong,"


Lagi.

Lagi-lagi ucapan Seonghwa terngiang dalam benaknya. Ia tak kenal siapa itu Mingi, tetapi sama seperti nama Seonghwa, entah kenapa mulutnya seolah merasa tak asing ketika mengucapkan nama itu. "Mingi," gumamnya pelan, "Mingi, Seonghwa, Mingi, Seonghwa, Mingi, Mingi." Aneh sekali, seolah nama mereka berdua sering ia ucapkan sebelumnya, padahal kedua nama itu baru pertama kali ia dengar. "Min-gi."


"Yak! Song Mingi!"


Deg!

Hongjoong terkejut, ia mundur dengan cepat, bahkan sedikit sempoyongan, apa itu tadi? Sekelebat bayangan asing apa yang tiba-tiba muncul di benaknya?

"Kak Hongjoong? Kakak baik-baik saja?" tanya San, ikut terkejut melihat Hongjoong yang tersentak. Refleks bangun dan memegangi lengan yang lebih tua.

"San, kau kenal Mingi?" Alih-alih menjawab, Hongjoong justru balik bertanya tanpa ia sadari.

"Eh?" San memiringkan kepala, guratan halus ikut muncul di dahinya, tak merasa pernah mendengar nama itu.

Hongjoong sendiri justru gelagapan, bisa-bisanya ia menanyakan hal seperti itu pada San. "A-ah tidak, hahaha aku hanya melantur, jangan hiraukan aku, fokus saja pada lukisanmu," ralatnya cepat.

"Yakin Kakak tak apa? Mau pulang sekarang?" San kembali bertanya dengan khawatir, tetapi ia yang akhirnya menyadari jika kedua tangan yang belepotan cat masih memegangi lengan Hongjoong, ia jadi panik sendiri, karena cat pada tangannya mengotori lengan lawan bicara bahkan ada yang menempel di ujung kemeja. "Uah, maaf~~" sesalnya dan menarik tangan dengan cepat.

Our Destiny . JoongHwaWhere stories live. Discover now