Hanya cerita biasa tentang keseharian para anggota Interstellar Space Frontier.
Jika kau penasaran, buka saja. Siapa tau ada yang seru, iya kan?
with cast ; by farrasayuvi30
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Draco Fortis (The Mighty Dragon), merujuk pada rasi bintang Draco. Konstelasi berlambang naga ini adalah spoiler identitas dari salah satu karakter.
Oh iya, kalau sekiranya pace ceritanya lambat dan ngebosenin karena bahas kru yang itu-itu aja sedangkan yang lain jarang muncul, aku minta maaf ya 🙏
Inshaallah arc Longevity Malpractice berakhir di chapter 11/12, habis itu kita bakal masuk arc kedua :D
Jangan bosan-bosan 😔👍🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Istilah khusus (in-game only) Weakness Break: intinya ketika elemen yang jadi kelemahan musuh (liat yang dilingkari) sesuai sama elemen yang digunakan karakter, bakal ngasih damage lebih besar jadi musuh lebih cepet mokad.
Kalo gak ada elemen yang sama, masih bisa kok battle. Cuma ya, jadi lebih lama.
🚄🚄🚄
cw / mention of s*c*de
🚄🚄🚄
Di Skafos Sinistra, markas Sanctus Medicus satu-satunya, para kru dan Yoseph langsung menyusun rencana untuk mengungkap semua malpraktik yang dilakukan Angelus Reach kepada publik. Kemudian menyegel Ambrosial Arbor untuk selamanya, sebab menurut sang dokter pohon keabadian itu tak bisa dicabut atau ditebang sama sekali, hanya penyegelan yang bisa berhasil.
Itu semua agar buah keabadian berhenti tumbuh dan takkan ada lagi penduduk Gliese yang terkena Mara. Setidaknya, bagi mereka yang belum melewati 150 tahun sejak melakukan kontak dengan Ambrosial Arbor.
"Pohon itu tumbuh di samudra planet Gliese. Entah bagaimana Yaoshi bisa membuatnya tumbuh di tengah lautan plasma," ucap sang dokter sambil menunjuk sebuah titik yang menurutnya adalah lokasi tumbuh Ambrosial Arbor. "Yang pasti, tugas kita adalah menyegel Ambrosial Arbor di dalam lautan - singkat kata menenggelamkannya."
