PROLOG

3.3K 286 149
                                    

Terimakasih sudah mengklik ceritaku ini.

For your info, ini cerita pertama aku
Jadi maaf kalo masih ada yang salah dalam penulisanku ini🙏

Apa yang terpikirkan di benak kalian saat melihat cover ini?

Bagaimana tanggapan kalian dengan judulnya?

Kalian dapat rekomendasi cerita ini dari mana?

Diharapkan agar mengklik kata "follow" di akunku sebelum baca!

Jangan lupa untuk memberi vote.

Dan komen sebanyak-banyaknyaaa..

Aku sangat butuh kritikan yang membangun dan juga saran yang mendukung..

Jadi selamat membaca...

Tandai typo✅

______

________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Tap tap.

Terdengar derap langkah kaki seseorang yang sedang menuruni tangga. Seorang gadis turun dan berjalan mendekati tempat mereka berkumpul.

Saat ia semakin dekat, tatapan pasangan suami istri itu sungguh terkejut. Mereka membulatkan kedua mata kaget melihat siapa gadis yang berdiri di hadapan mereka. Sementara gadis yang ditatap tak kalah terkejutnya. Elena langsung berdiri dari tempatnya.

"Li-Liona? Ka-kamu?" Elena tergagap.

"Tan-tante? Tante kenapa ... tante kenapa disini?" tanya Liona berusaha untuk mengabaikan rasa terkejutnya, namun tetap tidak bisa. Apa mungkin ...? Ah, tidak. Mungkin keluarga Hera ini punya tujuan yang lain datang kesini.

Elena mendekati Liona. "Liona, astaga!" Elena menutup mulutnya. "Mira, Liona putrimu?"

"I-iya. Kenapa? Sepertinya kalian saling kenal aku lihat," jawab Mira.

"Yaampun, Liona! Tante, Tante nggak nyangka kamu yang bakal jadi..." Elena langsung memeluk Liona. "Aduh, Tante senang banget kamu akhirnya bakal jadi menantu Tante!"

Jlebb!

Liona langsung terpaku ditempatnya, bahkan ia belum membalas pelukan Elena. Apa tadi? Me-menantu? Jangan bilang...

Mungkin Elena salah bicara. Atau mungkin ... kalau memang benar, mungkin Elena punya anak laki-laki yang lain. Ya, Liona berusaha menepis pikiran yang sudah merasukinya saat ini. Pasti bukan dia.

"Maksud Tante apa?" Liona masih mencoba mengelak dari apa yang barusan ia dengar.

"Kamu tidak tau? Kamu itu bakal jadi menantu Tante, loh! Tante nggak nyangka banget akhirnya kamu bisa menikah sama anak Tante!"

Liona tergelak. "Menikah sama anak Tante? Anak, anak Tante siapa?"

"Yaampun, masa kamu gak tau, sih? Pacar sendiri dilupain. Siapa lagi anak Tante selain pacar kamu, Liona?"

Pertahanan Liona langsung runtuh seketika. Ternyata benar. Dugaannya tidak meleset. Dugaannya benar. Tapi, kenapa bisa? Kenapa bisa dia? Astaga, ini benar-benar sulit dipercaya!

"Eh, kak Liona!!"

Suara khas anak-anak terdengar dari arah dapur. Bella langsung berlari menghampiri Liona. Sementara Rivan yang saat itu sedang menatap layar ponselnya terkejut. Tadi Bella panggil 'Kak Liona'.

Jlebb!

Siapa lagi Liona lain yang dikenal Bella selain Liona yang sempat singgah kerumahnya? Rivan memperjelas apa yang dia dengar dengan langsung menatap ke arah orang yang saat ini tengah dipeluk erat oleh Bella.

Seketika, ia langsung terhenyak. Ya, orang yang diduganya memang benar. Liona juga sedang menatap ke arahnya. Rivan dengan ragu mulai menghampiri Liona.

"Liona?"

"Rivan."

"Lo-lo ngapain disini?"

Ya, itu pertanyaan yang terdengar konyol memang bagi mereka yang sedang berkumpul disana. Konyol untuk mereka semua, kecuali buat Rivan. Ia masih berusaha untuk mengelak dari apa kenyataan yang ia lihat dan dengar dengan jelas.

"Heh, Rivan! Kamu itu ngomong apaan, sih? Ya jelas-jelas Liona ada disini karena ini memang rumah Liona. Bilang aja sekarang kamu lagi senang kan, kerena pacar kamu bakal nikah sama kamu? Pura-pura nggak tau aja!" sindir Elena.

Rivan tertegun mendengar ucapan Elena. Ya, semuanya sudah jelas. Apa ia masih membutuhkan pembelaan yang lain? Namun sepertinya ia harus menyerah dengan kenyataan.

"Jadi lo, lo yang bakal jadi istri gue?"

•••🍂•••

Ini tentang kita yang mungkin dipertemukan tanpa persiapan.

Tentang kita yang mungkin akan bersama di dalam takdir yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.

Pertemuan yang mungkin berujung manis atau sebaliknya.

Berjuang untukmu bahkan belum aku lewati sebelum ini semua terjadi.

Jika semesta memang berkehendak demikian, maka terimakasih kuucapkan untuk dirimu.

Terimakasih karna telah hadir disisiku yang tidak sempurna di mata mereka, namun sangat sempurna jika dimatamu.

Tetap bersamaku sampai maut memisahkan.

Untukmu, wanita terbahagia di dunia yang menjadi kesayanganku,

Liona Ardinastika.

~Rivandoxa Zanendra~

•••🍂•••

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA PART INI.


JANGAN LUPA BERI VOTE DI SETIAP PART-NYA.

TUNGGU PART SELANJUTNYA FRIENDSS...

SCROLL TERUSS, JANGAN TINGGALKAN HANYA KARENA MUNGKIN PROLOGNYA TIDAK MEMBUAT KAMU TERTARIK. KARNA SEMAKIN JAUH KAMU MEMBACA, CERITANYA AKAN MENDEKATI KATA "SERUUU"

JADI, TETAP LANJUT YA GAESSS😊

02-11-2023

Salam manis dari Melani🥰

RIVANDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang