4. Selamat Ulang Tahun, Lili

332 51 6
                                    

It's a beautiful thing, when two strangers meetAnd something forms between them, something lasting and trueA bond where you can rely on the other, a bond that includes many things

- Sahil Verma, life Tales

===

TW: Verbal abuse, physical abuse (kekerasan verbal, kekerasan fisik)

Beberapa hari Lili selalu pulang tepat waktu setelah shiftnya di coffee shop berakhir. Dia tidak ingin menimbulkan masalah baru dengan papanya. Luka di punggungnya belum benar-benar sembuh. Lili tidak ingin mendapatkan cambukan lagi. Gadis itu bahkan tidak mau menerima tawaran Arya ataupun teman-temannya yang ingin mengantarnya pulang. Dia lebih memilih pulang dengan ojek.

Lili bersyukur akhir-akhir ini Sadewa dan Arion jarang berada di rumah. Sadewa harus lembur untuk mengurusi pendidikan Satpam. Sadewa adalah seorang instruktur di sebuah Badan Jasa Usaha Pengamanan yang mempersiapkan orang-orang untuk menjadi Satpam. Sedangkan Arion juga sibuk dengan pekerjaannya di studio foto miliknya sendiri. Kesibukan mereka berdua adalah waktu istirahat bagi Lili. Tak ada pukulan. Tak ada paksaan.

Daren masih rutin mengunjungi toko buku Joseph selama beberapa hari itu. Tujuannya masih sama, yaitu bertemu dengan Lili. Setelah 17 tahun terpisah, rasanya Daren tak ingin lagi berpisah dengan adik perempuannya itu, meskipun hanya sedetik saja. Rasanya ingin selalu melihat, melindungi dan menyayangi Lili. Namun sayangnya dia tidak menemukan Lili. Bahkan di sore hari pun Lili tetap tak datang. Daren khawatir jika terjadi sesuatu kepada Lili hingga Lili tidak bisa berangkat bekerja, mengingat saat pertemuan terakhir mereka mata Lili tampak sembab.

Daren kemudian memutuskan untuk menghubungi Lili. "Kamu nggak ke toko buku?" tanya Daren melalui telepon.

"Enggak, Kak. Aku kerja di sana cuma pas akhir minggu aja. Kenapa?" tanya Lili yang heran dengan Daren yang tiba-tiba meneleponnya.

"Nggak apa-apa. Aku cuma heran aja kenapa dari kemarin kamu nggak masuk." jawab Daren, lega saat tahu Lili baik-baik saja.

Lili terkekeh. "Aku kerja di coffee shop nanti pulang sekolah. Kakak dateng aja kesana." Lili menawarkan tanpa ragu.

"Kamu kirim alamatnya ya. Nanti aku kesana. Aku bawa sesuatu buat kamu" ucap Daren menjanjikan.

"Bawa apa?" tanya Lili penasaran.

"Rahasia dong. Udah kamu belajar dulu yang bener. Jangan lupa kirim alamatnya."

Daren tak tahu apakah selama ini Lili memiliki kehidupan yang baik. Apakah Lili bersekolah di sekolah yang baik. Apakah Lili makan makanan yang sehat. Apakah Lili memiliki lingkungan pergaulan yang baik.

Jika mereka tinggal dan tumbuh bersama, tentu saja Daren dan Sagara akan memastikan kehidupan Lili terjamin dengan baik. Gadis itu adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga Alexander. Tentu saja Daren pasti akan bersikap overprotective. Bahkan sekarang saja, ketika belum ada bukti adanya hubungan darah antara mereka, Daren sudah mulai memiliki perasaan itu.

Sagara? Jangan ditanya lagi. Pria itu bagaikan malaikat pelindung bagi adik-adiknya. Meskipun sikapnya sering dingin dan banyak diam, Saga selalu mengutamakan keluarganya di atas apapun. Terlebih jika dia diberi kesempatan untuk tumbuh bersama adik perempuannya, sikapnya tidak akan jauh beda dengan Daren. Bahkan mungkin akan jauh lebih ketat.

===

Daren menepati janjinya untuk datang ke coffee shop hari itu. Lili sangat terkejut saat tahu ternyata Daren menghadiahinya satu set buku Harry Potter, ditambah dengan 3 buku tambahannya yaitu Fantastic Beast, Quidditch Through the Ages, dan Tales of Beedle the Bard. Kesepuluh buku itu diberikan oleh Daren dalam sebuah kotak yang menyerupai koper vintage ala Harry Potter.

Princess In DistressWhere stories live. Discover now