03. Setan bertato

11.8K 827 154
                                    

Allow!!

Siap berkelana dengan Dargael dan Cella lagii?

Jangan lupa tinggalin jejak yaw!

Typo tandain. 🍼

⚠️Beberapa adegan tidak baik untuk di tiru. Harap bijak dalam membaca dan memahami. 😊

 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03. Setan bertato

Sedari tadi pikiran Cella menjadi tidak fokus. Melayang pada pertemuan di ruang bk. Memikirkan tingkah aneh Darga padanya.

Kini, setelah gadis itu ke kelas dan memperkenalkan diri, ia dan Lyly segera berkeliling sekolah setelah bel istirahat berbunyi. Berniat untuk memperjelas seluk-beluk sma Gadangga.

Kedua gadis bersahabat itu berdiri tepat di depan ruang club dance sekolah.

"Duh! Gue kebelet, Cell." Lyly menatap memelas kearah Cella yang masih terbengong.

"Cell?" Lyly memiringkan kepalanya, bingung.

"Woi Cella!"

Cella tersentak. Lamunannya buyar. "I-iya?"

Lyly berdecak kesal. "Lo mikirin apasih?? Lo ga lagi kerasukan, kan?"

Kini giliran Cella yang mendelik. "Enak aja lo bilang gue kerasukan! Gue tadi lagi mikirin sesuatu!" balas Cella tak terima.

"Yaudah sih. Kan siapa tau juga." Lyly menggedikkan bahunya tak acuh. "Sekarang gue udah kebelet banget. Lo masih mau lanjut sendiri atau nemenin gue ke toilet dulu?"

Cella reflek menggeleng cepat. "Gue mau lanjut aja. Mager bolak balik." Mendengar itu lantas Lyly berdecak sinis.

"Yaudah. Gue ke toilet dulu. Lo lanjut aja, ntar gue nyusul."

Cella mengangguk. "Hati hati! Ntar nabrak nyamuk, nyamuk nya kasian," celetuk Cella tertawa pelan, bercanda.

"Sialan lo." Tanpa ribet Lyly segera berlari terbirit-birit menuju toilet.

Cella menggeleng pelan, lalu berbalik untuk melanjutkan perjalanannya.

Kali ini dia berjalan disebuah koridor sepi. Sepertinya koridor ini jarang dilewati siswa-siswi. Karena jika mereka melewati koridor ini, artinya mereka sedang melakukan pelajaran olahraga. Dimana koridor ini hanya menuju gudang peralatan olahraga.

Cella merasakan bulu tipis di lehernya mulai berdiri. Merasa seperti sedang dipantau. Ia seolah dejavu dengan perasaan yang mengkontaminasi dirinya sewaktu di cafe beberapa hari lalu.

He's DargaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang