07. Pemaksa

9.7K 704 63
                                    

Siap baca part inii??

gasss!

Typo tandain yak 🚩

Typo tandain yak 🚩

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

07. Pemaksa.

Cella berjengit kaget hingga mengumpat. Cewek itu menoleh dengan wajah memerah dan mendapati Dargael yang sudah bersandar anteng di tembok dengan kedua tangan bersidekap.

“Hai cantik.”

Cella melotot. "Ngapain lo disini?! Keluar bodoh! Ini toilet cewe! Salah server otak lo?!"

Dargael terkekeh. "Gak. Ga salah sayang. Gue emang sengaja masuk kesini."

"Sinting lo! Keluar ga?! Lo mau ngintip hah?!"

Dargael menghela napas pelan, melepas tautan tangan nya yang semula di depan dadanya, berjalan kearah Cella dengan kedua tangan yang sudah masuk ke dalam saku celana abu-abu nya.

"Santai kenapa sih? Galak amat. Tenang aja. Gue cuma sebentar doang kok."

Celle tersentak kaget, mendorong dada Dargael yang tiba-tiba tubuh kekar cowok itu sudah menguncinya dengan kedua tangan di sisi kanan dan di sisi kiri tubuh kecilnya. Bertumpu pada westafel.

"Nanti—" Dargael menahan ucapannya, sedikit membungkuk lalu memiringkan wajahnya menatap wajah mungil Cella. "Pulang bareng gue."

Dengan kedua mata melebar, sontak Cella menggeleng cepat. "Engga! Gue ga mau! Gue pulang bareng Lyly! Lagian kita ga sedeket itu ya Dargael, gue udah bilang beberapa kali."

Bisa bisanya rencana Cella sudah gagal lebih dulu sebelum bertindak karena kehadiran Dargael yang tiba tiba memasuki toilet perempuan hanya untuk bertemu dirinya.

"Ga sedeket itu?" tanya Dargael lembut. "Tapi kenapa kita bisa punya status mantan?"

Cella mengerjap. "Kita deket nya dulu waktu smp. Sekarang ngga lagi."

Dargael terkekeh. Semakin mendekatkan wajahnya pada Cella hingga gadis itu memiringkan wajahnya buang muka dan napas hangat Dargael menyentuh leher mulusnya. "Gue mau deket lagi dong, hm?"

Dargael memejamkan matanya sejenak menahan sesuatu yang membara dalam dirinya.

"Ga bisa!"

"Kenapa?"

"Ya karena ga bisa." Sengak Cella, ia teringat cerita Lyly tadi. Briani. Nama itu terngiang-ngiang di pikirannya ketika ia berhadapan dengan Dargael.

"Bagi gue bisa. Asal lo nurut sama apa perintah gue."

Cella mendelik. "Ogah!" ketusnya.

Dargael memindahkan wajahnya agar berada tepat di hadapan wajah Cella. Kedua netra mereka saling bertatapan. Cella yang menatap Dargael karena marah dan kesal sedangkan Dargael menatap netra Cella yang entah kenapa membuat dirinya semakin gila.

He's DargaelWhere stories live. Discover now