71

7K 1K 75
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah pulang dari theater, adel dan juga chika kini sudah berada di rumah adel. Karena memang beberapa hari ini mereka tinggal disana atas permintaan chika.

"Masih mual ?" tanya adel menuntun chika pelan turun dari mobil

"Chika nya kenapa de ?" tanya sang mamah yang melihat chika yang dituntun oleh adel

"Sakit mah, aslam nya kayaknya naik habis makan mie ayam 2 hari berturut turut kemarin" jawab adel dengan pandangan yang masih fokus kepada chika

"Ya allah, kok kamu bisa bisa nya sih ngasih mie ayam terus" omel mamah adel pada anaknya

"Adel gak salah mah, aku nya emang maksa adel buat beli mie ayam soalnya aku ngerasa pengen banget" jawab chika membela adel. Kini keduany sudah duduk di sofa ruang keluarga.

"Kamu yakin cuman aslam doang ?" tanya mamah adel tiba tiba

"Kayaknya iya mah, persis kayak waktu itu soalnya" jawab adel

"Hmm yaudah deh kalian berdua langsung istrahat aja. Besok kalo chika belum mendingan juga kita bawa ke dokter aja yah nanti mamah yang bikin janji sama dokter nya" ucap mamah adel

"Makasih ya mah, maaf ngerepotin" ucap chika dengan keadaan yang masih lemas

Namun tiba tiba saja chika berlari menuju toilet dekat ruang tengah. Ia kembali memuntahkan isi perutnya.

"Aduuh istirahat yah sayang, kasian mamah liatnya" ucap mamah adel yang kini memijat tengkuk menantunya itu.

"De, bawa chikanya ke kamar buru, nanti mamah anterin minuman anget juga buat perutnya" ucap mamah adel pada anaknya yang sedari tadi memperhatikan sang mamah dan juga chika.

"Muntah nya udah belum kak ?" tanya adel lembut menghampiri chika dan langsung memeluknya

"Masih kuat jalan ke kamar gak ? Atau mau aku gendong aja ?" tanya adel

"Jalan aja del" jawab chika

"Yaudah jalan aja pelan pelan aku tuntun" ucap adel diangguki chika

"Mah, pah, aku sama chika ke kamar dulu yah" pamit adel menuntun chika

"Kayaknya bukan aslam aja deh pah itu" ucap mamah adel

"Apa dong ?"

"Kamu gak usah tau deh, biar aku besok bikin janji dulu sama dokter" ucap mamah adel lalu sibuk membuat minuman jahe untuk chika.

Sementara kini di kamar bawah, tepatnya di kamar adel. Kedua insan ini tengah berpelukan dengan erat.

"Perutnya mau aku kompres gak ?" tanya adel yang sedari tadi tangannya sudah mengusap lembut perut chika.

"Perutnya sakit kan, cape bulak balik muntah terus. Biar aku kompres aja yah" ucap adel yang mendapat gelengan kepala oleh chika

"Kamu tadi makan apa aja ? Kok sampe kayak gini ?" tanya adel

"Aku makan nasi box biasa adel, cuman emang aslam aku lagi naik aja ini. Aku pengen dipeluk sama di usap usap aja sama kamu, gak mau di kompres" ucap chika manja

"Iya yaudah iya" ucap adel mengusap kembali perut chika dengan lembut.

"Kalo misal belum mendingan juga jangan dulu show ramune deh ntar ya" ucap adel yang diangguki chika. Ia tak ingin berdebat dan keras kepala kali ini, karena dirinya sangat amat lemas.

"De" panggil mamah adel diluar kamar

"Bentar yah, mamah kayaknya nganterin minuman buat kamu" ucap adel beranjak dari ranjangnya untuk membuka pintu kamarnya.

"Chika udah tidur de ?" tanya mamah adel

"Belum mah, tadi abis muntah lagi soalnya" ucap adel

"Lain kali kalo chika minta makanan yang gak sehat jangan di turutin yah. Kasian dia jadi gini"

"Iya mah, aku juga gak tau bakalan kayak gini" ucap adel

"Yaudah yang lalu biar jadi pembelajaran buat kamu. Besok kalo masih muntah muntah juga bawa ke dokter yah. Mamah udah bikin janji juga" ucap sang mamah yang diangguki oleh adel

"Yaudah ini kasih ke chika yah biar perutnya agak enakan. Mamah mau tidur dulu" ucap mamah adel memberikan segelas minuman jahe kepada adel lalu pergi.

"Lamaaa banget adell" rengek chika

"Mamah ngasih petuah dulu sayang" ucap adel mengusap lembut rambut chika

"Itu apa ?" tanya chika yang melihat adel membawa segelas air

"Mamah ngasih minuman jahe deh kayaknya buat kamu biar perut kamu enak" jawab adel

"Nih coba minum dulu" ucap adel memberikan segelas minuman jahe itu ke chika

"Atau mau aku transfer ?" tanya adel

"Hah ?" bingung chika

"Oke aku transfer yah" ucap adel kini meneguk minuman jahe itu hingga setengah lalu tiba tiba saja ia menyambar bibir chika.

Tadinya chika dibuat terkejut dengan perilaku adel yang tiba tiba, namun beberapa saat kemudia ia mengerti lalu membuka bibirnya dan seketika ia bisa merasakan air jahe yang tadi adel minum.

"Ckkk mesum banget sih kamu" ucap chika saat mereka sudah selesai dengan kegiatan transfer minuman tak terduga itu.

"Hehehe. Tapi jadi lebih enak kan kan ?" tanya adel tengil

"Gak, gak enak. Aku minum sendiri aja. Gak ada transfer transfer aneh itu" ucap chika merebut gelas jahe di tangan adel

"Kamu lagi sakit tapi bibir kamu tetep aja manis yah kak" ucap adel menggoda chika

"Stop mesum adel ih" ucap chika mencubit lengan adel

"Hahahaha yaudah minum buru keburu dingin ntar itu" ucap adel di iyakan oleh chika. Ia langsung meminum air jahe itu hingga tandas tak tersisa.

Baru saja beberapa detik chika menghabiskan minuman itu, tiba tiba chika bangkit dan menuju kamar mandi di kamar adel.

Chika lagi lagi memuntahkan isi perutnya lagi dan lagi untuk kesekian kalinya hari ini. Ya hari ini karena semenjak pagi tadi ia sudah muntah muntah namun adel tidak tahu karena ia pagi tadi pergi bersama papahnya membeli peralatan billiard.

"Sayang, aku capee hooekk" ucap chika yang lagi lagi muntah

"Aku gak tau harus gimana kak, kita besok ke dokter aja ya sayang" ucap adel memijat tengkuk leher chika.

Adel membasuh mulut chika tanpa rasa jijik, ia rengkuh tubuh itu kedalam pelukannya. Ia sungguh tidak tega dengan keadaan chika hari ini.

"Apa mau sekarang aja kita ke rs kak ?" tanya adel

"Besok aja, aku udah ngantuk del. Aku pengen dipeluk kamu aja malem ini" ucap chika lemas

"Yaudah, tapi janji besok ke rs ya periksa takut kenapa kenapa sayang" ucap adel dan diangguki chika

Adel menuntun chika kembali berbaring di ranjang dan diikuti oleh dirinya yang juga berbaring di samping chika.

"Perut aku gak enak, tolong usapin" ucap chika

"Iya sayang" nurut adel

Sekitar setengah jam sudah adel mengusap perut chika dan sang empu juga sudah tertidur lelap.

"Cepet sembuh sayang, aku gak tega kalo liat kamu kayak gini" ucap adel mengecup kening, mata dan juga bibir chika.

"Hey lambung kamu jangan kayak gini dong kasian kak chika aku jadi sakit gini" ucap adel mengusap perut chika kembali dan kini ia juga ikut tertidur dengan tangan yang masih bertengger di perut chika.









Kalo malem ini tembus 600 vote langsung update.

TAK TERDUGAWhere stories live. Discover now