131

6.3K 911 216
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Sesuai perkataan adel kemarin, pagi menjelang siang hari ini adel sudah datang dengan keluarganya, ada orang tua dan juga kakak kakak nya. begitu pun chika yang sudah berkumpul dengan orang tua serta kakak kakak nya di ruang keluarga rumah chika.

Sejak kedatangan keluarga adel, chika hanya bisa diam. perasaannya sudah tak enak dari sejak pagi dan makin tak enak saat keluarga adel sudah datang ke rumah nya. 

"Tenang aja chik, bakalan baik baik aja kok semuanya" ucap bang kevin pelan sambil menepuk pundak chika.

"Ehmm" adel membuka suaranya terlebih dahulu

"Mah, pah maaf kalo semisal hari ini adel tiba tiba aja bawa keluarga adel kesini" ucap adel. baru kalimat pertama yang adel ucapkan namun mampu membuat dada chika sesak.

"Adel mau jelasin aja sama semuanya kronologi yang terjadi antara adel sama chika akhir akhir ini, tapi mungkin sebagian juga udah pada tau kronologi nya entah adel atau chika yang cerita. adel gak akan sebut kejadian itu secara gamblang karna itu ranah privasi antara adel dan juga chika" adel mengambil nafas begitu dalam sebelum melanjutkan bercerita.

"Ada sebuah kesalah pahaman antara adel dan chika selama kurang dari dua minggu ini, walaupun itu gak sepenuhnya salah paham. Ada kejadian yang bikin adel maupun chika harus ngambil keputusan untuk sementara ini milih jalan sendiri sendiri dulu untuk intropeksi dan juga renungin kesalahan masing masing" jelas adel

"Tapi tenang, chika dan juga adel udah meluruskan kesalahpahaman itu semalem. Chika udah jelasin semuanya ke adel walaupun itu gak seratus persen bener. Adel gak tau kenapa chika gak bisa jujur ke adel" ucap adel

"Kenapa kak ?" tanya adel kini bertanya kepada chika yang menunduk

"Kamu takut aku jijik dan gak mengakui anak yang kamu kandung ?"ucap adel dengan tatapan dinginnya

"Tenang kak, dia anak aku, aku paham dan aku tau karna selama 2x itu kamu main aman sama dia dan dapat di pastiin anak itu emang anak aku dan aku akan bertanggung jawab penuh sama dia" ucap adel membuat semua mata kini menatap chika

"kamu gak perlu tau aku tau darimana karna semalem pun aku udah bilang sama kamu kan kalo aku nyuruh orang buat selidikin kebenaran kamu dan ternyata omongan kamu semalem yang bener dan jujur cuman 70 % persen" ucap adel

"Tapi aku masih bersyukur kamu memang udah bener bener mulai menjauh dari dia dan memblokir segala akses dia di hidup kamu walaupun udah terlanjur dan terlambat ya kak" ucap adel yang masih bisa tersenyum.

"Yessica" ucap papah chika tegas, ia meminta anaknya menjelaskan apa yang terjadi karna sejujurnya ia hanya mengetahui jika anak dan menantunya memang tengah cekcok dan salah paham saja seperti biasanya.

"Gpp pah, mungkin adel emang banyak kurangnya dan adel juga sadar banyak salah juga dan beberapa kali bikin anak papah nangis juga karna adel" ucap adel

"Gak bisa gitu dong, mau sekurang apapun pasangan kan dari awal juga udah siap untuk menerima itu semua" ucap aldo yang tak terima dengan ucapan sang adik

"Kalo lu punya salah bukan kayak gini cara mainnya, bukan main kayak gitu caranya, ini sama aja ngerendahin diri lu" ucap aldo yang semakin emosi. Aldo adalah garda terdepan adel, ia akan menjadi pelindung pertama adel. jadi wajar saja jika sekarang di antara semuanya ia yang tak terima akan hal ini, bukan adel saja yang sakit hati tapi ia juga sama, ia bisa merasakan apa yang adiknya tengah rasakan. Andai saja waktu bisa di putar kembali ia tak akan membiarkan adiknya kenal lebih dalam dan mengikat wanita di depannya dengan status pernikahan.

"Chik, gue tau adek gue banyak kurang nya, gue hapal adik gue banyak kayak bocahnya. tapi adik gue juga gak pantes buat lu perlakuin kayak gini chik. Kalo lu udah gak mau sama dia lepasin adik gue, biarin dia hidup kayak sebelum dia kenal sama lu" ucap aldo semakin menaikan nada bicaranya

"Aldo udah udah" ucap papah adel menenangkan anak keduanya itu

"Pah, anak papah di gituin loh masa papah diem aja. Anak papah bisa dapetin orang yang lebih baik pah" ucap aldo yang masih dengan emosinya

"Biarkan adik kamu memutuskan sendiri keputusannya dia tau yang terbaik buat dia dan bagaimana pun chika lagi hamil anak adik kamu jadi tenang ya, kamu duduk" titah papah adel dengan tenangnya.

"Bentar bentar bro, kita dengerin dulu penjelasan chika dulu" ucap robby menenangkan aldo

"Gak udah rob" tolak adel

"Kamu cuman bohong itu kan kak ? gak bohong hal lainnya ke aku ?" tanya adel kepada chika yang kini tengah tertunduk dan juga menangis.

Semua keluarga chika tak ada yang angkat bicara, mungkin mereka sama sakit hati juga kecewa dengan yang adel rasakan atau mereka tak tau harus berkomentar bagaimana terhadap masalah ini.

"Adel, papah minta maaf atas chika dan segala kelakuannya sama kamu. Papah akan ikut semua keputusan kamu, papah yakin kamu sudah memutuskan yang terbaik bukan ?" tanya papah chika. ia tak tau harus bagaimana dengan situasi ini, ia malu dengan adel dan juga keluarganya, ia malu dengan kelakuan anaknya. ia kira setelah mendapatkan doa 2 tahun lalu dari pendeta anaknya akan lebih baik dan tak melakukan kesalahan semacam ini lagi.

"Kak, kita selesai ya....." 

"GAK AKU GAK MAU ADEL GAK MAUUU" potong chika yang kini sudah berhambur memeluk adel dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya.



HUTANG SAWERIA LUNAS YA KAWAND

MAKASIH YANG UDAH SAWERIA, LANCAR LANCAR SEMUA REZEKINYA YA.

TAK TERDUGAWhere stories live. Discover now